Jakartakita.com – Pasar Manggis, yang merupakan salah satu dari lima pasar rakyat yang dicanangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI bersama dengan PD Pasar Jaya, yang terletak di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, akhirnya diresmikan hari ini, Rabu (19/8/2015) oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
“Akhirnya baru sekarang bisa diresmikan,” kata Ahok, pada saat sambutan sebelum peresmian.
Sebelumnya diketahui, pada saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012, Jokowi dan Ahok berjanji akan menguatkan ekonomi kerakyatan dengan membangun pasar rakyat dan merubah beberapa pasar rakyat yang sudah ada agar lebih modern.
Saat terpilih, Jokowi-Ahok pun akhirnya mewujudkan mimpi tersebut dengan membangun lima pasar tradisional modern.
Djangga Lubis, Direktur Utama PD Pasar Jaya, pada kesempatan yang sama menekankan, pasar rakyat ini berbeda dengan pasar rakyat lainnya, karena para pedagang yang menempati kios tidak perlu membayar biaya sewa alias gratis.
Walau tidak dikenakan biaya sewa, Djangga memaparkan, beberapa aturan di pasar ini pun sangat ketat. Ini dilakukan untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran yang kemungkinan terjadi dari oknum yang ingin mengambil keuntungan dari pasar ini.
“Aturan di sini keras. Satu kios hanya boleh dimiliki satu pedagang, tidak boleh disewakan, dan tidak boleh dialihkan kepada orang lain dan dipantau harus buka,” paparnya.
Sementara itu, menyoal tentang pengalihan kios, Ahok menegaskan, meskipun si pedagang sudah merasa kondisi ekonomi mereka sudah baik, kios tersebut tidak boleh dijual.
“Kalau sudah kaya, dan mau berhenti berdagang, kios tetap tidak boleh dijual. Kios harus dikembalikan pada pihak pasar. Setelah itu akan masuk (pedagang) berikutnya yang lebih membutuhkan,” tandas Ahok.
Pasar Manggis memiliki 380 tempat usaha yang terdiri dari 283 kios dan 97 los. Ada juga klinik yang berada di lantai dua yang bekerja sama dengan Suku Dinas Kesehatan, taman bacaan, dan Bank DKI.
Adapun Pemprov DKI rencananya akan meresmikan 11 pasar lainnya, yang termasuk didalamnya empat pasar rakyat dan tujuh pasar yang sudah kelar direvitalisasi.
Empat pasar rakyat tersebut adalah Pasar Kampung Duri (Jakarta Barat), Pasar Kebun Bawang (Jakarta Utara), Pasar Nangka Bungur (Jakarta Pusat) dan Pasar Pesanggerahan (Jakarta Selatan).
Sementara tujuh pasar yang direvitalisasi adalah, Pasar Pondok Indah (Jakarta Selatan), Pasar Teluk Gong dan Pasar Kalibaru (Jakarta Utara), Pasar HWI dan Pasar Cengkareng (Jakarta Barat), serta Pasar Jatinegara dan Pasar Enjo (Jakarta Timur).