Jakartakita.com – Pianis Jazz asal Bali, Erik Sondhy akan segera merilis single terbaru berjudul Song for My Mother. Lagu tersebut merupakan single spesial yang Ia persembahkan untuk setiap orang penyuka musiknya.
Erik berharap, setiap orang yang mendengar lagu ini dapat merasakan apa yang Ia ingin sampaikan. “Yaitu kerinduan seorang anak terhadap ibunya, karena belum bertemu kembali hingga 20 tahun,” sebutnya, dalam rilis yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.
Dalam karir musiknya, Erik telah melanglang buana, baik dalam dunia musik Indonesia bahkan mancanegara.
Erik yang di pulau Bali lebih dikenal dengan sebutan Mr. Fingers, karena kepiawaian jarinya dalam memainkan tuts piano, mengawali karirnya sebagai juara pertama pada ajang Jazz Goes to Campus.
Ia pun hampir selalu hadir dalam berbagai ajang musik untuk menunjukan kemampuannya. Beberapa diantaranya adalah Jazz Merah Putih, Indonesian Open Jazz, Matra Jamz Jazz hingga Java Jazz Festival.
Sepanjang karirnya, Erik Sondhy telah bermain bersama Indra Lesmana, Dewa Budjana, Pitoelas Bigband, Dwiki Dharmawan, Indro Hardjodikoro, Balawan, Barry Likumahuwa, Sandy Winarta, Rio Sidik, Jefry Tahalele, Monita tahalea, Sierra Soetedjo, Oele Patilasalano, Ireng Maulana, Mus Mujiono, Maruli Tampubolon, Titi Dj, Krisdayanti, Harvey Malaiholo, Andien, Dira Sugandi, Ruth Sahanaya, Dewi Gita, Syaharani Tompi dan Ayu Laksmi.
Dalam skala internasional Erik telah bermain di Singapore Jazz Festival, Penang Jazz Festival, Kota Kinabalu Jazz Festival, café Jazz ternama di London Ronnie Scott’s dan Troy Jazz Bar.
Erik juga telah bermain bersama musisi-musisi internasional seperti Hadrien Feraud (bass), Toninho Horta (gitaris), Andy Davis (trumpet), Nigel Price (guitar), Mark Lewandowski (bass), Saleem Raman (drums) dan membuka konser pianis Jazz Latin pemenang Grammy Award Chuco Valdez.
Yang menarik dari Erik Sondhy, banyak yang mengecapnya sebagai seorang musisi Jazz. Padahal, Ia sendiri sebetulnya telah banyak berkolaborasi dengan musisi dari berbagai genre dalam musik. Kecintaannya terhadap piano membuat Ia selalu haus untuk bereksplorasi. Hal ini terlihat dari kolaborasi dan turnya bersama band Punk Superman is Dead.
Saat ini, Erik telah merilis 2 buah album. Ia pun merasa sudah waktunya untuk mulai mempersiapkan album berikutnya. Sebuah album yang Ia telah persiapkan secara matang dan memiliki arti yang sangat mendalam dan spesial. Bahkan proses rekaman pun dilakukannya di Abbey Road Studios, London di Inggris. Sebuah studio ternama yang menjadi langganan musisi kelas dunia.
Album ini rencananya akan dirilis awal tahun depan, yang akan Ia awali dengan merilis single-nya terlebih dahulu.