Jakartakita.com – Perusahaan Internux yang mengelola layanan internet 4G LTE Bolt selama ini merupakan perusahaan telekomunikasi pemegang lisensi Broadband Wireless Access (BWA), yang berarti hanya menyediakan layanan Internet. Ia tidak diizinkan memberi layanan telepon dan SMS.
Sementara perusahaan telekomunikasi lain Indonesia bisa memberi layanan telepon, SMS, dan Internet secara nirkabel. Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dan Tri, mendapatkan lisensi GSM 3G, sementara Smartfren dan Esia memegang lisensi CDMA.
Namun, rupanya Bolt ingin memberi nilai tambah ke pelanggannya dengan mengadopsi teknologi VoLTE (Voice over Long Term Evolution) demi menyediakan layanan telepon (voice) berbasis Internet yang disebut sebagai strategi untuk menantang operator seluler besar di Indonesia.
Rencananya, pada Oktober mendatang Bolt akan meluncurkan BoltTalk. BoltTalk merupakan software layanan Voice over LTE (VoLTE). Dengan demikian panggilan suara dilakukan melalui koneksi data atau internet. Berbeda dengan voice over internet protocol (VoIP) biasa yang biasa digunakan pada Skype atau WhatsApp, dengan teknologi ini bisa mendapat prioritas di jaringan.
BoltTalk bisa dipakai untuk menelepon pengguna layanan telekomunikasi lain baik di dalam maupun di luar negeri. Harga layanannya pun diklaim murah. Sebagai contoh, tarif untuk menelepon ke Amerika Serikat selama 20 menit, dibanderol dengan harga Rp 3.000.
Selain panggilan suara, aplikasi tersebut juga bisa dipakai untuk berkirim pesan atau gambar. Aplikasi BoltTalk kini sudah tersedia dan bisa diunduh di Google Play Store.