Jakartakita.com – Kasudin Perumahan Rakyat Pemda DKI Jakarta, Ika Lestari Aji mengaku heran dengan sikap warga Kampung Pulo yang menolak relokasi ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat.
Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta menawarkan berbagai macam fasilitas, yang diharapkan mampu membuat warga Kampung Pulo cukup nyaman tinggal di tempat yang baru tersebut. Apalagi menurut Ika, tak sembarang orang bisa tinggal di rusun ini.
“Satu unit saja itu harganya mahal loh. Bisa 200-400 jutaan. Makanya kita hati-hati sekali memberikan kunci ke mereka. Jadi tidak bisa nanti mereka kontrakan lagi dan sebagainya. Kita tidak mau kejadian di rusun sebelumnya terulang di sini,” jelasnya, di Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta, Sabtu (22/8/2015).
“Yang terpenting di sini bebas banjir. Rusun inikan juga luas. Bisa juga nanti kalau ada penghuni rusun yang mau menikahkan anaknya, bisa di sini. Atau ada yang sunatan, juga bisa gelar acara di sini. Jadi kenapa mereka keberatan pindah?” ujarnya keheranan.
Kepala Pengelola Rusun Wilayah III, Said Ali menambahkan, Pemprov DKI telah menyediakan 518 unit untuk ditinggali warga Kampung Pulo yang terdampak penggusuran.
Sesuai perintah Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), jelasnya, warga yang tinggal di Rusun Jatinegara digratiskan selama 3 bulan. Setelah itu, warga dipungut biaya Rp 300 ribu per bulan untuk Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL). Sedangkan untuk air dan listrik, warga mengeluarkan biaya sendiri sesuai kebutuhan.
“Di bulan keempat dan seterusnya, tiap unit membayar Rp 300 ribu. Itu juga untuk keperluan operasional, seperti lift, kebersihan, keamanan, dan sebagainya. Itu di luar air dan listrik. Listriknya 900 watt pakai pulsa,” jelasnya.
Rusun yang berdiri sekitar 300 meter dari kawasan Kampung Pulo ini dibangun menjadi 2 tower. Masing-masing tower terdiri dari 16 lantai. Banyak fasilitas yang didapat warga Kampung Pulo yang bersedia direlokasi ke rusun tersebut.
“Setiap unit atau bidang luasnya 6×5 meter. Di situ ada 1 kamar mandi, 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, dapur, dan tempat jemuran,” papar Said.
Sementara untuk fasilitas gedung memiliki masing-masing 2 lift orang dan 1 lift barang tiap tower. “Jadi totalnya di rusun ini ada 4 lift orang dan 2 lift barang.”
Rusun yang ada di Jalan Jatinegara Barat ini juga tengah membangun masjid. Selain itu di lantai 2 akan dibuat food court. Juga akan dibuat posko kesehatan, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan koperasi.
”Saat ini yang udah ada mushala di lantai 2. Nanti kalau masjid udah jadi, bekas mushala dijadikan koperasi warga. Kalau taman ada di depan dan belakang gedung. Parkiran khusus motor juga disediakan,” jelas Said.
Said juga menegaskan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan terhadap warga yang tinggal di Rusun Jatinegara. Ia pun menempatkan sejumlah petugas selama 24 jam penuh di rusun tersebut.
“Pelayanan semaksimal mungkin. Kami tempatkan petugas-petugas keamanan, cleaning service, dan petugas mechanical electronic (ME) selama 24 jam,” tandas Said.