Peresmian pabrik yang memiliki kapasitas produksi 3.4 juta ton per tahun ini dihadiri oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Saleh Husin SE, M.Si., Bupati Tuban, H. Fathul Huda, dan jajaran Dewan Komisaris beserta Direksi PT Holcim Indonesia Tbk.
Pabrik yang memulai konstruksi lima tahun silam ini, merupakan proyek greenfield yang dilakukan pertama kali di Indonesia oleh Holcim. Dengan total investasi senilai 800 juta dolar Amerika, pabrik ini diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan pasar di Jawa Timur dan antar pulau yang tengah berkembang. Pabrik ini akan memberikan tambahan 40% terhadap total kapasitas produksi Holcim di Indonesia menjadi 12.5 juta ton semen per tahun.
“Pabrik Tuban memiliki banyak keunggulan dalam hal teknologi tingkat dunia yang kami gunakan. Pabrik ini mengaplikasikan mesin-mesin termutakhir daripada pabrik-pabrik lain milik Holcim di dunia. Karena itu, kami yakin pabrik Tuban akan dapat beroperasi dengan berkelanjutan baik untuk bisnis maupun lingkungan,” kata Gary Schutz, Presiden Direktur PT Holcim Indonesia Tbk, dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Kamis (3/9/2015).
Dijelaskan, saat ini Holcim Indonesia beroperasi ditengah kondisi pasokan pasar yang berlebih, ditambah lagi dengan lesunya pasar semen. Namun, Gary memperkirakan kondisi ini bersifat sementara, karena pasar konstruksi di negara-negara berkembang memiliki siklusnya sendiri. Indonesia, menurutnya, memiliki pondasi ekonomi makro yang kuat secara keseluruhan dalam jangka panjang, karenanya kami optimis perekonomian akan pulih dengan realisasi dari investasi pemerintah dan sektor swasta di bidang infrastruktur dan perumahan yang sempat tertunda.
“Pabrik Tuban di Jawa Timur ini akan melengkapi keberadaan Holcim di Pulau Jawa, untuk melayani pelanggan dengan lebih baik lagi, menjamin ketersediaan pasokan untuk pasar yang lebih luas, dan mempertahankan posisi kami dalam tiga besar produsen semen terbesar di Indonesia,” tandas Gary.