Jakartakita.com – Hasil survei yang diadakan oleh Manulife pada April-Mei 2015 lalu (Riset Manulife Investor Sentiment Index) menunjukkan bahwa investor yang berusia lebih tua di Indonesia masih belum siap menghadapi masa pensiun dan memiliki harapan yang tidak realistis tentang kondisi keuangan mereka.
Riset tersebut mengungkapkan bahwa lebih dari sepertiga investor di Indonesia (36%) belum membuat perencanaan keuangan untuk masa pensiun.
Hasil survey juga menyebutkan, sebanyak 42% dari investor Indonesia yang berusia lebih tua belum memiliki perencanaan masa pensiun. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan persentase investor yang berusia lebih muda yang belum memiliki perencanaan keuangan untuk masa pensiun, yang hanya 30%.
Meskipun kurang dalam melakukan perencanaan untuk masa pensiunnya nanti, hampir setengah dari investor yang berusia lebih tua (49%) yakin bahwa mereka akan memiliki dana yang lebih dari cukup untuk hidup di usia tuanya kelak, sementara 45% lainnya meyakini bahwa mereka akan memiliki dana yang cukup untuk dapat hidup dengan cara sederhana.
Mereka juga berharap agar lebih dari seperempat (28%) penghasilannya di masa pensiun nanti berasal dari hasil investasi.
Sebaliknya, hanya sedikit investor yang berusia lebih muda yang mengharapkan sumber penghasilan di masa pensiunnya nanti berasal dari hasil investasi.
Sepertinya inilah yang menjadi alasan atas temuan lain yang diungkapkan dalam penelitian ini, bahwa ada lebih banyak investor yang berusia lebih muda (66%) yang memiliki program pensiun secara sukarela bila dibandingkan dengan investor yang berusia lebih tua (44%).
Dari seluruh investor yang berpartisipasi dalam survei MISI, lebih dari setengah (52%) investor yang belum mulai merencanakan masa pensiunnya masih berpikir bahwa mereka akan memiliki dana lebih dari cukup untuk dapat hidup di usia tuanya kelak. Hal ini menunjukkan adanya harapan yang tidak realistis.
“Sepertinya banyak investor yang tidak menyadari besarnya biaya yang akan dikeluarkan di masa pensiun nanti,” ujar Putut E. Andanawarih, Director of Business Development PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.
“Bagi investor yang belum melakukan perencanaan pensiun dengan tepat, rasanya tidak realistis apabila mengharapkan sebagian besar penghasilan di masa pensiunnya nanti berasal dari hasil investasi. Namun, bagi para investor yang ingin mengejar ketertinggalannya dalam menyiapkan dana untuk masa pensiunnya, mereka dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi secara regular di reksa dana saham atau pendapatan tetap,” imbuh Putut.
“Secara umum dan tanpa disadari, Indonesia menghadapi populasi yang menua dengan cepat. Oleh karena itu, perlu ditanamkan kesadaran mengenai pentingnya perencanaan keuangan untuk masa depan, yang tidak hanya berguna untuk memastikan agar kebutuhannya tercukupi, tetapi juga untuk mempertahankan gaya hidup,” tandas dia.