Survey : 17 Persen Konsumen di Negara Asia Tenggara Melakukan Pembelian Perawatan Bayi Secara Online

foto : istimewa

Jakartakita.com – Nielsen Global Survey baru-baru ini merilis laporan yang mengungkapkan bahwa konsumen dari produk perawatan bayi di Asia Tenggara adalah yang paling mungkin membeli kebutuhan bayi dengan cara belanja tradisional.

Namun demikian, media online berhasil meraih momentum ini dengan 19% konsumen menyatakan telah membeli popok bayi dan 17% membeli makanan bayi secara online.

“Retailer online mampu berkompetisi dalam hal harga dan kenyamanan, karena investasi modal yang berkurang untuk infrastruktur fisik, dan dalam beberapa kasus memotong jalur supply chain,” kata Connie Cheng, Head of Shopper Insights untuk Nielsen di Asia Tenggara, Asia Utara dan Pasifik dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Selasa (8/9/2015).

Dijelaskan, dari perspektif konsumen, membeli produk perawatan bayi secara online menjadi penawaran yang menarik bagi para orang tua yang sibuk.

Belanja online merupakan perpanjangan dari toko dan membantu orang tua untuk dapat menyeimbangkan tuntutan keluarga dan pekerjaan.

“Belanja online memberikan kenyamanan, pilihan-pilihan dan nilai harga bagi pembeli. Dengan tingkat konsumsinya yang dapat diprediksi dan berjangka panjang, kategori produk bayi seperti popok dan tisu bayi merupakan produk yang baik untuk transaksi e-commerce,” jelasnya lagi.

Asal tahu saja, The Nielsen Global Baby Care Survey dilakukan pada 23 Februari-13 Maret 2015 lalu, dan mensurvey konsumen di 60 negara di kawasan Asia Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Utara yang melakukan pembelian produk perawatan bayi dalam 5 tahun terakhir.

Kuota sampel berdasarkan usia dan gender dari masing-masing negara menurut jumlah pengguna internet di negara tersebut yang mewakili total keseluruhan konsumen internet.

Sayangnya, hasil survey tidak menyebutkan persentase dari pembelian secara online untuk produk perawatan bayi di Indonesia.

 

Nielsenonline shoppingpembelian onlineproduk perawatan bayisurveyThe Nielsen Global Baby Care Survey
Comments (0)
Add Comment