“ ‘Kursi’ yang benar belum tentu
‘Tempat’ yang benar “
Dalam manajemen sebuah perusahaan, terkadang kita selalu mengedepankan semboyan ‘The Right Man in the Right Place’.
Namun tanpa disadari, yang terjadi tidaklah demikian. Seorang ditunjuk menduduki jabatan tertentu sedapat mungkin seharusnya memang telah berpengalaman dan menguasai bidang tersebut.
Namun seperti yang kita lihat di banyak perusahaan, bahwa seseorang yang duduk di jabatan puncak tidak selalu harus berlaku demikian.
Tingkat profesionalisme perusahaan akan diuji dengan tidak memilih seseorang hanya untuk mengisi kekosongan jabatan melainkan benar-benar orang yang tepat yang dapat menjalankan perusahaan dengan baik.
Kesalahan menempatkan seseorang dalam jabatan tertentu akan membuat bumerang bagi perusahaan tersebut karena fungsi delegasi tidak akan terlaksana dengan baik dan beban perusahaan malah bertambah.
Yang terjadi adalah bukan menempatkan orang tersebut di posisi yang tepat melainkan hanya sebatas jabatan yang ada. Yang terjadi adalah ‘The Right Man in the Right Chair’ dan bukan ‘In the Right Place’ yang artinya seseorang berada dan duduk di ‘kursi’ yang benar namun belum tentu di ‘tempat’ yang benar.
Bahkan seseorang yang profesional di satu bidang tentunya tidak serta merta profesional di bidang lain. Dalam kasus tertentu ia seharusnya dapat belajar untuk mengimbangi ketertinggalannya.
Banyak juga yang melakukan hal ini dan sukses menjadi seorang yang ahli di bidang barunya tersebut. Namun banyak juga yang terbuai dengan renumerasi tinggi sehingga ia menjadi tidak peduli dengan yang kondisi yang sedang terjadi dan aspek profesionalisme ditinggalkan jauh-jauh.
Penulis : Ali Tranghanda – Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch