Garret Kartono, salah satu pendiri Blu-Jek pada Tempo mengakui, selain maintenance sistem, pihaknya masih memiliki kekurangan jumlah pengemudi atau rider Blu-Jek, karena itu, untuk mengatasinya, pada 8 September lalu pihak Blu-Jek mengadakan recruitment besar-besaran. Namun dari sekitar 5.000 pendaftar, hanya 1.000 pendaftar yang bisa beroperasi di Jakarta.
Untuk menarik pelanggan, sama seperti pendahulunya, Blu-Jek menawarkan tarif promo, yakni potongan tarif sebesar Rp 25 ribu, dan untuk penumpang yang tarif ordernya dibawah Rp 25 ribu akan diberikan biaya gratis. Jika tarif diatas Rp 25 ribu, maka akan mendapatkan penambahan tarif normal sebesar Rp 4 ribu per kilometer. Untuk mendapatkan tarif promo tersebut, pelanggan bisa mengisi kode promo “blu”.
Mirip dengan pendahulunya, Go-Jek. Blu-Jek juga punya 4 layanan yang serupa dengan Go-Jek, yaitu Blu-Ride untuk antar jemput penumpang, Blu-Pick untuk antar jemput dokumen atau paket, Blu-Shop untuk membantu membelikan sesuatu (shopping) dan Blu-Food untuk order makanan.
Sebelumnya, banyak pelanggan yang mengeluhkan tentang kesiapan Blu-Jek untuk terjun di dunia transportasi karena salah satu fiturnya, Blu Rider, belum dapat melacak peta lokasi secara otomatis sehingga pelanggan harus mencari lokasi antar-jemput secara manual. Selain itu, kode promo yang tidak tercantum pada aplikasi, mengharuskan pelanggan yang tidak mengetahui kode nya membayar dengan tarif normal yang besarnya melebihi tarif ojek pangkalan.