Jakartakita.com – Proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta, mulai dilakukan pengeboran bawah tanahnya hari ini, Senin (21/9/2015).
Bor yang diberi nama Antareja ini, akan membuat rute bawah tanah di proyek MRT dari Jalan Jenderal Sudirman hingga MH Thamrin, Jakarta, dengan kecepatan kurang lebih 8 meter per hari.
Acara pengoperasian perdana mesin bor yang memiliki diameter kurang lebih 6,7 meter, dan total panjang kurang lebih 43 meter ini, dihadiri dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di kawasan Patung Pemuda, Senayan, Jakarta.
Jokowi menjelaskan, proyek transportasi seperti MRT dan juga Light Rapid Transit (LRT) tak boleh ditunda-tunda. Menurutnya, bila terus menerus menghitung untung atau rugi, proyek transportasi seperti ini tidak akan jalan.
“Kalau ragu-ragu terus, jangan-jangan nanti ambrol, macet. Itu bukan urusan kita, sudah ada ahlinya itu. Jangan berikan perkiraan-perkiraan, wong kita belum kerjakan. Pengamat-pengamat itu sering nakut-nakutin, kalau kita dengerin terus ya ragu-ragu, nggak jalan-jalan. Negara-negara lain tidak ada masalah kok, kok kita ragu-ragu memutuskan,” kata Jokowi.
Dia mengatakan, proyek MRT telah 25 tahun ditunda, sehingga membuat harga proyeknya saat ini mahal.
“Karena hitung-hitungannya kalau dihitung sampai kapan pun untung rugi nggak akan ketemu. Kita ketinggalan jauh sekali dengan kota-kota besar di seluruh dunia. Kalau terlambat memutuskan itu juga keputusan politik. Jangan dihitung-hitung lagi, untung rugi, nggak mungkin. Hanya kuncinya dari mana subsidi itu harus diberikan,” tandas Jokowi.