Jakartakita.com – Helios Informatika Nusantara, value-added distributor yang fokus pada solusi infrastruktur teknologi informasi (TI) dan anak usaha CTI Group, mengumumkan kesiapannya untuk mendukung adopsi solusi Mobile Engagement dan ClearPass dari Aruba Networks, penyedia jaringan nirkabel dan solusi mobilitas untuk segmen enterprise, di Indonesia.
Helios selanjutnya akan memperkuat kerjasamanya dengan para mitra bisnisnya, yakni system integrator dan pengembang software, untuk menjawab tantangan organisasi dan perusahaan di Indonesia dalam menghadapi era mobility dan bring your own device (BYOD) yang berkembang pesat.
“Di era mobility seperti sekarang, penetrasi penggunaan perangkat mobile dan layanan internet di tanah air mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 52 juta pengguna smartphone dan 88,1 juta pengguna layanan internet. Hal ini seharusnya memberikan peluang bagi pengelola ruang publik untuk meningkatkan engagement dan layanan bagi visitor yang terhubung ke jaringan wifi mereka. Sayangnya, perusahaan belum memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan customer experience dan kerap kali hanya memberikan informasi yang bersifat umum,” kata Direktur Helios Informatika Nusantara Royani Lo, dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Senin (21/9/2015).
Lebih lanjut Royani menjelaskan, untuk dapat bersaing di era mobility, para penyedia ruang publik mulai dari stadion sampai retail membutuhkan solusi wifi yang dapat memanfaatkan user, perangkat, lokasi, dan data kontekstual lainnya agar dapat engage dengan visitors secara lebih personal dan relevan, meningkatkan brand loyalty, pendapatan dan pengalaman pengguna.
Asal tahu saja, peningkatan jumlah perangkat mobile menjadi pemicu pertumbuhan utama pasar BYOD dengan tingkat Pertumbuhan Tahunan Gabungan/Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 25,32% dari 2014 sampai 2019.
Namun, maraknya tren BYOD justru menimbulkan kekhawatiran bagi perusahaan di sisi keamanan. Menurut riset Aruba, sebanyak 30% karyawan di wilayah Asia Pasifik mengalami kehilangan data akibat penyalahgunaan perangkat mobile.
Situasi ini dipicu oleh perilaku para pengguna BYOD yang umumnya berusia 25-34 cenderung memiliki kesadaran yang rendah akan keamanan informasi, di mana 68% dari mereka sering bertukar perangkat mobile dengan rekannya.
Aruba memahami tantangan yang dihadapi organisasi ketika mencoba untuk menerapkan solusi akses yang ketat namun cukup fleksibel dalam menangani tren BYOD melalui solusi ClearPass Access Management System.
Ini merupakan solusi pengelolaan keamanan jaringan tingkat enterprise yang memungkinkan pengendalian akses dan keamanan bagi divisi TI untuk perangkat jaringan dari berbagai vendor. ClearPass membantu organisasi melakukanpengaturan dan pemutusan akses untuk semua perangkat mobile sekaligus memberikan kemudahan bagi user melakukan akses wifi secara self-service.
“Kami optimis dengan keunggulan yang dimiliki Aruba dipadukan dengan tim teknis Helios dapat membantu mitra bisnis dalam mendesain solusi mobile engagement dan BYOD bagi para pelanggan korporasi. Kerja sama ini juga akan membuka kesempatan bagi para pengembang dalam mengembangkan aplikasi mobile berbasis platform Meridian,” tandas Royani.