Jakartakita.com – Zaman sekarang, media sosial adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial manusia modern. Hampir semua orang punya akun media sosial. Bahkan tidak sedikit yang punya lebih dari dua akun media sosial. Di media sosial lah, para manusia modern mengekspresikan dirinya kepada para follower dan teman di jaringannya. Boleh dibilang, kita bisa melihat hidup seseorang hanya dari mengintip akun media sosialnya.
“Statusmu Harimaumu”, hati-hati mengumbar status di media sosial. Apalagi status yang terkesan sarkasme, selain akan menyakiti pihak lain yang tersindir, juga akan berdampak buruk bagi si pembuat status. Si pembuat status akan mendapatkan sangsi sosial berupa pengucilan atau ramai-ramai di-bully seantero jagat maya. Bahkan, si pembuat status dapat dikenai sangsi hukum karena melanggar UU ITE.
Tahukah Anda, kalau ternyata HRD juga suka mengintip akun media sosial calon karyawan dan karyawannya. Tidak jarang hasil ‘intipannya’ itu menjadi bahak pertimbangan karir seseorang. Mau tahu apa saja yang diintip oleh HRD? Berikut empat poin yang biasanya dinilai dari akun medsos tersebut.
Cara berinteraksi
HRD ingin tahu bagaimana cara Anda menanggapi komentar teman di akun media sosial Anda. Apakah Anda tergolong orang yang santai dan bijak berkomentar atau Anda tipe yang mudah tersulut emosi dan gampang mengumbar kata-kata pedas dan kotor dalam berkomentar.
Gaya hidup
Boleh-boleh saja pamer kehidupan Anda di akun media sosial. Karena toh itu salah satu tujuan untama diciptakannya media sosial. Tetapi pastikan Anda tidak memposting gaya hidup tercela Anda, semisal suka berpesta wine, apalagi suka berpesta seks. Dijamin tak hanya teman Anda yang bergidik ngeri, HRD juga akan ngeri membayangkan Anda bekerja di perusahaannya.
Tata Bahasa
Tata bahasa yang baik dan sopan dalam memposting status di media sosial menunjukan siapa diri Anda. Pastikan Anda tidak suka mengumbar kata-kata sarkasme di akun Anda.
Kepribadian
Dari postingan status di akum media sosial Anda, HRD juga dapat melihat kepribadian Anda. Jika Anda terlalu sering mem-posting hal yang galau, maka Anda bisa dianggap sebagai calon karyawan yang tidak optimis dan percaya diri. Apalagi kalau Anda suka mengumbar keinginan bunuh diri.
Nah, mulai sekarang Anda harus berhati-hati dalam mengumbar status di media sosial kalau tak ingin kehilangan pekerjaan atau malah saudara. Karena media sosial bukanlah diary pribadi!