Melambatnya pertumbuhan dua negara raksasa Asia, Tiongkok dan India, disebut menjadi faktor tak optimalnya pertumbuhan ekonomi kawasan. “Kombinasi dari melambatnya pertumbuhan ekonomi di Tiongkok dan India dengan tertundanya pemulihan ekonomi negara-negara maju membuat pertumbuhan ekonomi di Asia menjadi terhambat,” terang Ketua Ekonom ADB, Shang-Jin Wei, dalam sebuah acara di Foreign Correspondents’ Club, Hong Kong, seperti dilansir AFP.
ADB juga menyebut bank-bank sentral negara-negara Asia harus bersiap akan kenaikan suku bunga Federal Reserve. Tentunya hal ini akan menyebabkan penurunan investasi di Asia karena banyak dana akan ditarik kembali ke Amerika Serikat.
Devaluasi yuan yang terjadi bulan lalu juga menimbulkan kekhawatiran pasar terhadap masa depan ekonomi Tiongkok. Terutama terkait manajemen kapital di negara dengan miliaran penduduk tersebut.