(Sebuah curahan hati dari Herdien Dwi Handika di akun Facebook-nya. Herdien merasa dicuekin aparat polisi Polsek Kota Bogor dan Polres Depok sewaktu melaporkan tindak penipuan oleh pedagang di situs jual beli online OLX.)
Minggu ini saya dan pacar saya mendapatkan pengalaman yang sangat mengecewakan dari pelayanan aparat penegak hukum di kota saya tinggal, Bogor. Kisahnya berawal dari beberapa minggu yang lalu, pacar saya mengalami penipuan/atau penggelapan uang senilai Rp 1.100.000 yang di lakukan oleh seseorang yg mengaku bernama Tri Sumarno yg bertempat tinggal di Pagedongan, Banjarnegara.
Pacar saya berencana membeli hp iphone kepada orang tersebut dari iklan yang dia pasang di situs olx. Namun pacar saya baru mentransfer uang 1.100.000, lalu org tersebut menghapus contact bbm pacar saya, dan no hp pelakunya juga tidak aktif lagi. Merasa ditipu kami langsung melapor ke salah satu POLSEK di kota Bogor.
Namun respon dari petugas yang berada disana, sangat mengecewakan kami berdua sebagai warga yang baru saja mengalami tindakan kriminal penggelapan uang. Kami menceritakan kronologis kejadian namun petugas tersebut mendengarkan sambil merokok dan menonton tv santai. Dan pada akhirnya petugas tersebut dengan santai mengatakan “udah banyak kasus kaya gitu, udah ikhlasin aja” . Hebat banget solusi aparat penegak hukum kita! pantes penjahat berkeliaran
Belum selesai sampai disitu, kamipun memutuskan pergi dari polsek tersebut dan melapor ke polsek lain. Disana kami bertemu dengan seorang petugas yang cukup cooperative, petugas tersebut menyarankan kami untuk melapor di polres depok karena uang tersebut ditransfer dari Depok.
Maka keesokan harinya kami dari Bogor pergi menuju Polres Depok. Dan lagi lagi sesampai disana, pelayanan dari petugasnya sangat mengecewakan, kami sampai disana jam 8 malam, lalu kami melapor ke pos polisi, dan di arahkan melapor kepada seorang polwan. Kami masuk ke ruangan, lalu polwan itu langsung bertanya “kenapa mas?” lalu saya menceritakan kejadian yg dialami pacar saya, belum selesai saya cerita, polwan itu bangun dan pergi keluar tanpa mengatakan sepatah katapun. Saya dan pacar sayapun kebingungan, seakan penipuan yg dialami pacar saya dianggap sepele dan tidak penting. Lalu datang seorang laki laki petugas polsek, lalu berkata dengan nada keras “tunggu aja mas!, udah jamnya dia pulang skrang”, “lagian mba kalo mau beli online dipikir dulu!”
Lalu datang 1 polwan dengan nada meremehkan dia berkata “alah 1juta aja kok, ini aja barusan ada yang laporan ditipu beli online 25jt”
Saya dan pacar saya pun jadi merasa dianggap orang miskin yang kebakaran jenggot ditipu 1jt, kan gila ini orang!
Merasa terhina, saya pun memutuskan untuk pergi, namun saat saya hendak pergi, seorang polisi menghampiri dan berkata “mas buat laporan didalam saja”. Merasa polisi ini hendak membantu, saya dan pacar saya pun masuk ke ruangan tersebut. Awalnya polisi ini menanyakan kronologis kejadian, namun belakang-belakangnya saya merasa polisi mulai menanyakan pertanyaan yang tidak ada hubungannya dengan kasus ini dan membuat joke-joke yang ga penting buat saya. Dan ternyata pacar saya pun juga merasakan bahwa yg dilakukan polisi ini hanya untuk membuat kami merasa dilayani, didengarkan masalahnya. Dan ternyata benar, tidak lama kami meninggalkan ruangan tersebut, pacar saya melihat polisi tersebut membuang kertas yang tadi dipakai untuk menulis kronologis kejadian ke tempat sampah.
Jadi apakah ini pelayanan polisi republik indonesia kepada masyarakat? Kalau memang seperti itu cara melayani masyarakat, maka maafkan saya, karena saya tadinya berharap lebih, saya pikir menjadi polisi adalah pekerjaan yang mulia, karena membantu masyarakat yang kesusahan seperti saya.
Saya tidak bicara omong kosong, pasti ada jutaan masyarakat Indonesia yang juga pernah mengalami hal yang sama saat ditipu/dirampok/mengalami tindakan kriminal dan mencoba melapor ke pihak yang berwajib untuk diproses. Kalau kejadiannya seperti ini, lalu kepada siapa kami harus melapor? Kepada siapa kami harus percaya?
Saya harap bapak Walikota Bogor Bapak Bima Arya, Bapak Walikota Depok, serta Bapak Presiden Republik Indonesia, bisa melihat ini sebagai refrensi pembenahan negeri ini. Saya hanya segelintir warga negara, yang meminta polisi bekerja sebagai mana mestinya, untuk melayani masyarakat.