Direktur BCA Suwignyo menjelaskan, berbeda dengan Flazz yang menggunakan kartu, Sakuku merupakan alat pembayaran elektronik yang cukup menggunakan aplikasi smartphone.
Berbasiskan aplikasi mobile yang sudah tersedia di platform iOS dan Android, Sakuku menggunakan nomor ponsel sebagai identifikasi pengguna dan mencoba memudahkan konsumen untuk berbelanja secara online, mentransfer dana ke sesama pengguna Sakuku, tarik tunai, isi pulsa, atau membayar tagihan. Konsep produk Sakuku tidak berbeda dengan Mandiri E-Cash yang sudah tersedia selama dua tahun.
Target pengguna Sakuku memang nasabah BCA yang muda. Untuk mendapatkan layanan ini, nasabah BCA hanya perlu mendownload aplikasinya dan melakukan registrasi agar bisa menikmati berbagai fitur Sakuku, seperti transaksi dengan teknologi scan QR code dimerchant rekanan fisiki maupun online (e-commerce), isi pulsa, permintaan isi pulsa dan transaksi perbankan lainnya.
Di hari pertama peresmina sudah ada 13 merchant fisik yang tersebar dalam 114 outlet dijakarta, Haagen-Dazs, The Cost, Pho 24 dan lain sebagainya. Sementara untuk merchant online baru bekerja sama dengan dua e-commerce yakni Blibli.com dan Bhineka.com.
Para pengguna Sakuku bisa melakukan top up maksima Rp 1 juta melalui Klik BCA dan ATM BCA.