Kuliner dan Ojek Aplikasi Kikis Kemiskinan di Jakarta

foto : istimewa

Jakartakita.com – Berdasarkan data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) DKI, angka kemiskinan di Jakarta tahun 2015 ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu.

Meski demikian, menurunnya angka kemiskinan bukan disebabkan kinerja pemerintah dalam hal penyerapan anggaran, melainkan lebih kepada banyak terciptanya lapangan pekerjaan di sektor informal.

Kepala BPS DKI Jakarta Nyoto Widodo menyebut sejumlah usaha informal yang dimaksud, yakni bisnis di bidang makanan dan layanan ojek berbasis aplikasi.

“Kuliner itu kan tidak pernah sepi di Jakarta, termasuk itu ojek aplikasi. Walaupun katanya dimasalahkan, secara ekonomi itu meng-generate pertumbuhan ekonomi. Berapa banyak orang yang tertampung di Go-Jek, GrabBike, Uber,” jelas Nyoto, di kantornya, Kamis (1/10/2015) kemarin.

Menurut data BPS tersebut, penurunan angka kemiskinan di Jakarta tahun 2015 ini mengacu pada jumlah penduduk miskin pada Maret 2015 yang mereka sebut hanya 398.920 jiwa atau setara 3,93 persen dari total jumlah penduduk di DKI Jakarta.

Jumlah tersebut lebih kecil 0,16 persen dari jumlah penduduk miskin pada September 2014 yang masih mencapai 412.790 jiwa atau setara 4,09 persen dari total jumlah penduduk.

biro pusat statistikBPSGojekGrab BikejakartakemiskinanKepala BPS DKI Jakarta Nyoto Widodokulinerojek aplikasiuber
Comments (0)
Add Comment