Manajer Humas Roda Mandiri Indonesia, perusahaan yang menciptakan Bajai App, Supriyadi, mengatakan, bahwa nantinya aplikasi yang digunakan kurang lebih sama dengan aplikasi yang digunakan oleh Go-Jek, Grab Bike, dan layanan transportasi umum berbasis aplikasi lain.
Meski baru, Bajaj online ini tidak menawarkan tarif promo seperti ojek online pendahulunya. Tarifnya sudah normal di awal yang dihitung per kilometer. Dan nantinya semua pendapatan adalah milik pengemudi, tidak ada potongan apapun kecuali setoran seperti biasanya.
Rencananya, 400 bajaj yang tergabung dalam bajaj online akan berkonvoi dari Waduk Pluit, menuju Monas.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, ke depannya sistem berbasis aplikasi akan diterapkan pada seluruh angkutan umum, khususnya TransJakarta. Dengan demikian pengguna bisa dapat mengetahui posisi terdekat armada bus.