(Seperti diunggah oleh Edwin Miharza di akun Facebook Ikatan Alumni IPB)
Dekat tengah malam, pasangan suami istri dengan seorang anak itu memasuki IndoMaret, Tanjung Duren. Terkesan mengkumuh-kumuhkan diri, mereka menyodorkan bekas kotak susu Ultra ke orang sekitar. Beberapa orang menanggapnya dengan memberi uang. Setelah itu mereka langsung menuju counter, menaburkan uang recehan dan uang ribuan lecek di atas meja kasir. Selagi si suami sibuk menghitung, anaknya merengek-rengek ke ibunya, minta dibelikan sosis. Ribut banget dah! Aku terus menjepret mereka karena merasa ada sesuatu yang beda, yaitu ketika dia menghitung uang hasil mengamen itu di depan kasir.
* * *
“265 ribu,” jawab kasir ketika aku bertanya setelah mereka pergi. “Kadang bisa sampai 500 ribu juga, Pak!” Dhoorrr….!!! Aku terperangah?! Ternyata mereka setiap malam jadi pelanggan tukar uang di IndoMaret itu. Hitunglah, jika rata-rata perhari dapat 300.000, maka penghasilan mereka perbulan mencapai Rp. 9.000.000. Hidup ini indah, bukan? Cari uang dengan cara begini ternyata cukup efektif. Yang dibutuhkan hanyalah kemampuan menghilangkan rasa malu dan harga diri. Tidak banyak manusia yang bisa begitu, kecuali anggota DPR yang ada di Senayan sono!!! Malu? Buat apa malu. Toh baju dan sepatu anaknya juga keren, makanannya sosis, dan pulangnya naik taksi Ekspress! So, eat your heart out, you white-collar executives! Gaji kalian belum tentu bisa sebegitu besar! Dan dia bisa mencemooh kita semua: “Makanlah gengsi kalian itu!”
(Disclaimer: Rubrik “Jakarta Kita” adalah kumpulan artikel non formal yang lebih bersifat opini atau fiksi bukan bagian dari berita resmi jakartakita.com)