Pengembang Properti Perlu Menyusun Strategi Baru

foto : harry tanoso

Jakartakita.com – Dampak gabungan antara paket kebijakan baru dari Pemerintah dan kondisi perekonomian secara makro, mengakibatkan pengembang properti perlu menyusun strategi baru dan mengkaji ulang rencana pengembangan mereka.

Pengembang juga dianjurkan merubah beberapa strategis untuk menjaring pembelian properti yang dibangun, misalnya dengan mengeluarkan produk baru dengan konsep yang unik dan harga yang tidak terlalu mahal.

Demikian diungkapkan Vivin Harsanto, Regional Director Head of Advisory Jones Lang LaSalle (JLL) di acara “Quarter 3 Media Briefing – Strategi Dalam Menghadapi Kelesuan Pasar Properti” di kantor JLL di Gedung BEJ, Rabu (7/10/2015).

Lebih lanjut, Vivin juga memberikan beberapa kiat untuk membantu mengatasi hambatan di lapangan, dengan salah satunya membangun strategi jitu untuk mengeluarkan produk yang sesuai dengan tren market terbaru.

“Langkah-langkah yang dipertimbangkan antara lain penyesuaian jenis dan kualitas produk, strategi harga, insentif, dan cara pembayaran serta strategi pendanaan proyek dengan melakukan kerjasama dengan investor lokal maupun asing,” terang Vivin.

Todd Lauchlan, Country Head JLL Indonesia menambahkan, dalam kelesuan pasar properti saat ini, minat investor asing masih tinggi, ditandai dengan banyak investor asing yang mencari peluang untuk investasi property di Indonesia baik melalui kerjasama ataupun pembelian langsung.

Investor tersebut mayoritas berasal dari negara-negara asia seperti Jepang, China, Singapura, dan Malaysia.

“Para pengembang lokal pun tidak kalah dengan pihak asing, saat ini mereka juga melihat peluang untuk mengambil momentum yang tepat,” tandasnya.

 

DeveloperjllJones Lang LaSallepaket kebijakan pemerintahpengembangproperti
Comments (0)
Add Comment