Jakartakita.com – Bagi sebagian penderita kelainan mata rabun jauh atau rabun dekat, menggunakan lensa kontak atau soft lens, dirasa lebih memberikan keleluasaan beraktivitas dibandingkan kacamata. Bahkan banyak juga mereka yang menggunakan soft lens walau tanpa gangguan penglihatan demi tren. Sayang, masih banyak orang yang melakukan kesalahan kala menggunakannya sehingga berpotensi membahayakan kesehatan.
Menurut survei Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat seperti dilansir dari Good Housekeeping, 99 persen pengguna lensa kontak berisiko infeksi karena penyalahgunaan lensa kontak.
Lalu apa saja kesalahan fatal yang biasa dilakukan oleh pengguna soft lens?
Tidur dengan mengenakan lensa
Lensa menghambat oksigen masuk ke kornea Anda, menyebabkan kerusakan perlahan di sel-sel permukaannya. Ketika Anda menutup mata selama tidur, lingkungan di bawah lensa kontak akan lebih hangat, gelap, dan lembab dengan sedikit oksigen, yang disenangi bakteri dan jamur.
Ganti cairan perendam lensa dalam wadah perendam
Jangan timpa air perendam lama dengan yang baru. Pastikan juga Anda melap kering wadah penyimpanan dan mengganti larutan perendam tiga bulan sekali.
Bilas lensa kontak dengan air keran
Jangan gunakan air keran untuk membilas atau membasahi soft lens Anda. Karena air keran bisa mengandung amuba yang diketahui menyebabkan Acanthamoeba keratitis, satu bentuk infeksi mata yang sulit diobati.
Menggunakan lensa kontak di luar batas
Lensa kontak Anda memiliki batas waktu pakai, entah itu harian atau bulanan. Anda perlu mengikuti peraturan yang disampaikan pada petunjuk kemasan atau petugas optik.
Kesalahan-kesalahan yang tidak mengindahkan rekomendasi penggunaan lensa kontak menyebabkan infeksi mata yang sangat buruk, bahkan kebutaan.