Jakartakita.com – Sejak Jumat (23/10/2015), kabut asap mulai menutupi langit Jakarta. Sebelumnya diberitakan kalau partikel halus dari asap tipis yang melayang di atmosfer pada ketinggian 1.000-3.000 meter itu adalah imbas dari kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. Namun hal itu dibantah oleh Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Dramaga Bogor Dedi Sucahyono.
Dedi menjelaskan, kabut asap yang menutupi langit Jakarta, Bogor dan sebagian wilayah di di Jawa bagian barat itu disebabkan oleh polusi haze atau cuaca kabur dari dampak polusi kendaraan bermotor dan aktivitas industri dan rumah tangga.
Pada Kompas, Dedi menegaskan kalau itu bukanlah asap kiriman dari Sumatera dan Kalimantan.
Dedi mengatakan, haze merupakan partikel-partikel kering yang sangat halus dan mengambang bersama udara. Fenomena ini biasanya disebabkan tingginya jumlah aktivitas kendaraan, kemacetan, aktivitas pabrik dan rumah tangga menyebabkan udara di wilayah ibu kota tertutup partikel haze.
Haze, lanjutnya, tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Namun, kata Dedi, jika dalam jumlah besar, partikel haze bisa mengaburkan jarak pandang seperti kabut asap.