Jakartakita.com – Pada saat awal beroperasi Elevenia, Maret 2014, transaksi di Elevenia lebih dari 70 persennya berasal dari DKI Jakarta. Namun seiring perkembangan, kondisi tersebut berubah. Meski masih mendominasi, saat ini, sekitar 45% transaksi di Elevenia berasal dari luar DKI Jakarta.
“Kami percaya semua hal berubah seiring dengan waktu. Saat ini, sekitar 45% transaksi kami berasal dari luar DKI Jakarta,” James Lee, Chief Executive Office elevenia, dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Rabu (28/10/2015) lalu.
Lebih lanjut dijelaskan, sebagai marketplace, elevenia memiliki dua fokus, yakni Penjual (seller) dan Pembeli (konsumen). Sebagai bukti komitmen Elevenia untuk fokus kepada Seller, hanya elevenia yang memiliki fasilitas Seller Zone, yang merupakan fasilitas pertama dan satu-satunya yang dibangun oleh e-commerce untuk para Seller.
“Hingga saat ini, Seller Zone elevenia telah melayani lebih dari 10.000 seller dalam penyediaan pengambilan foto dan juga training,” ujarnya.
Ditambahkan, sejak awal kemunculan di bisnis e-commerce nasional, saat ini Elevenia sudah memiliki lebih dari 26 ribu penjual dan lebih dari 2,3 juta produk yang ditawarkan.
“Pada awal kemunculan kami di bulan Maret 2014 lalu, hanya ada 6.000 penjual dengan 700.000 produk. Di 1,5 tahun perjalanan kami, hingga akhir September lalu, kami sudah memiliki lebih dari 26 ribu penjual dan lebih dari 2,3 juta produk,” jelasnya.
Berbicara transaksi, lanjut James, per harinya elevenia memiliki rata-rata 20.000 transaksi. Saat ini 60% dari jumlah traffic berasal dari platform mobile.
“Inovasi. Itu yang menjadi kunci kami dalam membangun ekosistem marketplace di Indonesia,” tandas James.