Meski Persipura tampil dominan menyerang di babak pertama, tak ada gol yang tercipta di babak ini. Selain ketatnya pertahanan PSM, kiper Galih Sudaryono juga tampil dengan konsentrasi penuh mengamankan gawangnya.
Baru di babak kedua, Persipura bisa membuat terobosan. Kerjasama dua pemain yang baru masuk di awal babak kedua, Ferinando Pahabol dan Lancine Kone, menghasilkan gol pada menit ke-46. Tendangan bebas Feri disundul Kone masuk ke gawang PSM.
Sekitar 20 menit laga tersisa, PSM mendapat peluang emas menyamakan kedudukan. Syamsul Chaeruddin dilanggar kiper Persipura Ferdiansyah di kotak penalti Persipura. Tendangan penalti dilakukan Syamsul sendiri, tapi bisa ditepish Ferdi. Hingga akhir pertandingan gol Kone menjadi satu-satunya gol yang tercipta dalam pertandingan.
Sementara itu pada sore harinya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Mitra Kukar meraih kemenangan 5-4 lewat adu penalti saat melawan Semen Padang. Babak tos-tosan harus dilakukan karena tak satu pun gol tercipta di waktu normal. Hasil ini membuat Mitra Kukar memuncaki klasemen Grup B dengan enam poin. Semen Padang yang kalah ketiga kalinya dalam adu penalti mengumpulkan tiga poin dan berada di peringkat empat.
Dalam adu penalti, M Bahtiar jadi eksekutor pertama. Tendangannya dengan mudah bisa dimentahkan oleh kiper Semen Padang, Jandia Eka Putra. Setelah itu penendang pertama Semen Padang Nur Iskandar juga gagal, sepakannya bisa diantisipasi dengan baik oleh kiper Mitra Kukar, Shahar Ginanjar.
Lalu berturut-turut penendang penalti kedua tim mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Sampai akhirnya penendang keenam Semen Padang, Fajar Legian, gagal menaklukkan Shahar. Mitra Kukar pun menang adu penalti.