Jakartakita.com – Kisah perempuan pesisir Parangtritis, Yogyakarta, yang diangkat dalam film Siti berhasil mendapatkan penghargaan sebagai film terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2015. Untuk kategori ini, Piala Citra langsung diserahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.
Selain Film Terbaik, sutradara Siti Eddie Cahyono juga menyabet penghargaan untuk Penulis Skenario Asli Terbaik dan Penata Musik Terbaik oleh Krisna Purna.
Film Siti memotret kehidupan seorang perempuan yang harus menjadi pramuria karena tuntutan ekonomi di Pantai Parangritis. Lewat film ini, kita akan dibawa arus pergulatan batin Siti sebagai ibu rumah tangga, menyiapkan makan anak, menemani belajar dan bermain layang-layang. Mengurus suami, mandiin dan menyuapi makan, mati-mati berjuang mencari uang untuk melunasi utang suaminya. Tetapi ironisnya, suaminya tak mau bicara dan hanya diam saat Siti bercerita tentang anak mereka, tentang pekerjaan dan utang yang harus dibayar dan puncaknya ketika becerita ada lelaki yang mengajaknya menikah, suaminya baru bicara dan menyuruhnya pergi.
Film Siti mengalahkan empat nominasi lainnya, yakni film A Copy of My Mind garapan sutradara Joko Anwar yang menampilkan artis peran Chicco Jerikho dan Tara Basro sebagai pemeran Utama, film Guru Bangsa: Tjokroaminoto yang mengangkat kisah hidup salah satu pahlawan nasional, HOS Tjokroaminoto. Juga film Mencari Hilal yang disutradarai Ismail Basbeth. Lalu ada film Toba Dreams karya sutradara Benni Setiawan yang menampilkan keindahan Danau Toba dan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat Batak.
Dari awal pembuatan film ini untuk Festival. Jadi tak heran jika film berdurasi 91 menit ini berhasil meraih sejumlah penghargaan di ajang film internasional. Salah satunya adalah film dengan sinematografi terbaik dan naskah film terbaik untuk kategori New Asia Talent Competition, mengalahkan film-film lainnya dari Tiongkok, Korea Selatan, Taiwan, Jepang, dan Iran dalam Festival Film Internasional Shanghai 2015 atau yang ke-18, Tiongkok, pada 13-21 Juni lalu.