Jakartakita.com – Zaman sekarang, siapa yang tak punya akun Facebook? Ya, akun media sosial milik Mark Zuckerberg ini memang digemari oleh semua orang dari berbagai kalangan.
Mengunggah status, foto, video bahkan tulisan panjang menjadi keseharian banyak orang yang menjadi pengguna aktif Facebook. Sisanya adalah mereka para pengguna pasif yang hanya suka memata-matai akun Facebook orang lain.
Banyaknya jumlah teman di akun Facebook ternyata menjadi kebanggaan segelintir pengguna Facebook. Mereka bahkan berlomba-lomba mendapatkan teman terbanyak.
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Universitas di Montreal Kanada, menyebutkan bahwa memiliki teman lebih dari 300 di akun Facebook ternyata berbahaya. Bahayanya seperti apa?
Para peneliti di Universitas Montreal dan Institut universitaire de sante mentale de Montreal, yang dipimpin oleh Profesor Sonia Lupien, menemukan bahwa Facebook memiliki efek terhadap hormon stres pada remaja.
Penelitian yang dilakukan terhadap 88 partisipan berusia antara 12-17 tahun, ditanya tentang frekuensi mereka menggunakan Facebook, jumlah teman-teman, perilaku mereka di facebook, dan perilaku mereka terhadap teman-temannya. Seiring dengan empat langkah di atas, tim mengumpulkan sampel kortisol dari remaja yang berpartisipasi.
Sampel diambil selama empat kali dalam sehari dan tiga hari berturut-turut. Lalu tingkat stres diukur dari tingkat kortisol pada remaja.
“Memiliki teman lebih dari 300 orang di Facebook, tingkat kortisol lebih tinggi; karena itu kita dapat membayangkan bahwa mereka yang memiliki 1.000 atau 2.000 teman di Facebook dapat mengalami stres yang lebih besar,” simpul Lupien .pada situs Gizmot.com
Penelitian lain menunjukkan bahwa, tingkat kortisol yang tinggi bisa membuat seseorang menjadi depresi. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa, diperlukan waktu 11 tahun sebelum timbulnya depresi berat pada anak-anak akibat memiliki kadar kortisol tinggi.
Nah, bagi Anda yang punya teman Facebook lebih dari 300. Siap-siap menghapus teman-teman Anda yang tidak penting atau berpengaruh buruk kalau Anda tidak ingin terserang penyakit depresi akut.