Jakartakita.com – Dalam waktu dekat, Gubernur DKI Jakarta basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana mewajibkan seluruh warga ibu kota memiliki rekening bank masing-masing. Hal ini menurutnya agar menjamin berbagai bentuk penyimpangan bantuan untuk masyarakat. Wacana ini sudah disampaikan Ahok sejak dirinya masih menjadi Wakil Gubernur DKI, setahun lalu.
Kali ini, Ahok kembali mengungkapkan keinginannya tersebut terkait pasokan beras di Jakarta. Mengingat saat ini Pemprov DKI Jakarta mulai melakukan operasi pasar beras di sejumlah pasar di Jakarta.
“Kita operasi pasar beras. Jadi kita sudah mulai akan mulai seluruh pasar milik Pasar Jaya jadi langsung supaya dari Bulog lewat Food Station Cipinang kita menggunakan e-money saya ingin tahu yang beli beras Bulog ini siapa di pasarnya DKI,” ujar Ahok di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/11/2015).
Dengan sistem e-money, Ahok menjelaskan, pihaknya bisa melacak siapa saja pembeli beras tersebut. Jangan sampai terjadi penimbunan yang dilakukan oleh oknum tertentu. Selain itu, dengan rekening bank, bantuan yang diberikan pemerintah untuk warga Jakarta menjadi lebih mudah.
“Intinya kita harapkan kalau Anda tidak mampu, Anda harus punya rekening bank. Karena semua bantuan ada. Jadi kalau kita bicara makin susah orang di Jakarta, maka dia harus punya rekening di bank karena bantuan apapun di Jakarta, kami enggak mau bentuk barang natural lagi. Semua transfer,” terangnya.
Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan, dengan menggunakan sistem transfer, bisa menghindari praktik korupsi di Ibu Kota. “Kalau ada yang korupsi atas nama rakyat, bantuannya double atau disunatin, itu bisa dihindari,” ujarnya.