Jakartakita.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana mulai membangun Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput, Jakarta Selatan pada awal tahun 2016. Pembangunan Rusun Pasar Rumput tersebut merupakan bagian dari kerjasama Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai salah satu program strategis pemenuhan kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di wilayah Ibukota Jakarta.
Rencana pembangunan rusunawa Pasar Rumput sudah disampaikan sejak Presiden Joko Widodo masih menjabat Gubernur DKI dan Djan Faridz menjadi Menteri Perumahan Rakyat.
“Tahun 2016, kami segera lelang pembangunan rusun Pasar Rumput. Memang selama ini kendalanya perlu ada koordinasi macam-macam, padahal desainnya sudah ada,” kata Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga KemenPU-Pera Mirna Amien, di Balai Kota, Selasa (8/12/2015).
Kesepakatan pembangunan rusunawa terpadu Pasar Rumput ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono yang diwakili Mirna.
Pembangunan rusun menggunakan anggaran KemenPU-Pera senilai Rp 950 miliar. Ada sebanyak dua tower dengan total 25 lantai yang akan dibangun.
Luas bangunannya mencapai 120.000 meter persegi.
“Kemudian ada 2.000 unit dan pembangunannya menggunakan anggaran jamak dua tahun, selesai tahun 2018,” kata Mirna.
Mirna berharap, pembangunan rusunawa terpadu Pasar Rumput dapat mengatasi permasalahan pemukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Rencananya, rusun tersebut diperuntukkan bagi warga relokasi di sepanjang Kali Ciliwung.