Jakartakita.com – Direktur Consumer Banking Bank Mandiri, Hery Gunardi mengungkapkan bahwa, segmen KPR rumah bekas memiliki potensi yang cukup baik untuk tumbuh. Pasalnya, kebutuhan masyarakat untuk tempat tinggal yang terjangkau sekaligus siap huni sangat tinggi.
Oleh sebab itu, Bank Mandiri berencana memperbesar penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) untuk pembelian rumah bekas pada 2016 mendatang.
“Kebutuhan yang tinggi tersebut mendorong perseroan untuk terus berinovasi melalui produk dan layanan yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Misalnya program promosi pembiayaan yang menarik,” kata Hery, dalam siaran persnya yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.
Dijelaskan, Bank Mandiri memiliki strategi khusus dalam meningkatkan penetrasi KPR rumah bekasnya ke masyarakat. Beberapa diantaranya adalah diskon biaya provisi 50 persen, cash back biaya appraisal, simplifikasi proses dokumen, serta tenor kredit hingga 20 tahun.
Selain itu, Bank Mandiri juga memberikan insentif tambahan kepada agen properti yang membantu perusahaan menyalurkan KPR rumah bekas ke masyarakat.
“Kami juga terus memperkuat kerjasama dengan agen properti sebagai jembatan informasi kepada calon debitur, sekaligus mitra strategis perseroan dalam mempermudah akses nasabah pada KPR rumah bekas,” jelas Hery.
Asal tahu saja, sampai kuartal III-2015, Bank Mandiri telah mencairkan KPR sebesar Rp 29,9 triliun, yang sebagian diantaranya merupakan KPR pembelian rumah bekas.