Dalam babak tos-tosan, kedua penendang pertama kedua tim gagal, yaitu I Gede Sukadana untuk Arema dan Yanto Basna untuk Mitra Kukar. Lalu penendang kedua kedua tim dapat menjalankan tugasnya, Esteban Vizcarra (Arema) dan Patrick Dos Santos Cruz. Demikian juga penendang ketiga, Samsul Arif (Arema) dan Rodrigo Ost Dos Santos.
Setelah itu penendang keempat Arema, Hendro Siswanto, gagal menaklukkan kiper Mitra Kukar Shahar Ginanjar. Sedangkan penendang keempat Mitra Kukar, yaitu kapten Zulkifli Syukur, mampu menaklukkan kiper Arema Kurnia Meiga. Penendang kelima Arema Cristian ‘El Loco’ Gonzales lalu gagal menaklukkan Shahar, sehingga Mitra Kukar dipastikan menangi adu penalti.
Di waktu normal Arema sebetulnya sempat unggul duluan. Pada menit ke-15 Arthur Cunna melanggar Vizcarra di kotak penalti Mitra Kukar, sehingga penalti diberikan kepada Arema. El Loco yang maju sebagai eksekutor dapat menaklukkan Shahar. Pertandingan kemudian sempat berlangsung sengit menjurus kasar, pada menit ke-17 Antonio Mossi (Arema) dan Abdul Gamal (Mitra Kukar) menerima kartu merah karena berseteru.
Mitra Kukar lalu menyamakan kedudukan pada menit ke-30. Tendangan sudut Rizky Pellu disundul Arthur masuk ke gawang tim tuan rumah. Gol ini sekaligus membayar kesalahan Arthur yang menyebabkan Mitra Kukar menerima hukuman penalti.
Tapi 10 menit kemudian, El Loco kembali menjebol gawang Mitra Kukar. Sundulannya terhadap umpan silang Dendi Santoso melesak masuk ke gawang lawan.
Di babak kedua, yaitu pada menit ke-72, Mitra Kukar kembali kehilangan satu pemain. Bayu Pradana menerima kartu kuning kedua yang berujung kartu merah akibat melanggar Vizcarra. Bermain sembilan pemain, Mitra Kukar bermain bertahan dan mampu menjaga kedudukan.
Karena Arema hanya unggul 2-1 atas Mitra Kukar, laga berlanjut ke babak penalti. Hal ini disebabkan agregat gol imbang 3-3, karena leg pertama berakhir dengan kemenangan 2-1 Mitra Kukar atas Arema. Dalam adu penalti, Mitra Kukar memastikan satu tiket ke final melawan Semen Padang pekan depan.