Adu penalti terjadi setelah dalam waktu normal Semen Padang unggul 2-0, berkat gol-gol Yoo Hyun-Koo (51’) dan Rudi (73’). Agregat gol menjadi 2-2, karena Semen Padang kalah 0-2 di leg pertama di kandang Bontang FC.
Dalam adu penalti, dua penendang Bontang FC gagal, yaitu Ponaryo Astaman dan Jajang Mulyana. Sedangkan Srdan Lopicic dan Ade Jantra sukses menaklukkan kiper Semen Padang Jandia Eka Putra.
Dari kubu Semen Padang, hanya penendang keempat yang gagal mengeksekusi penalti, yaitu Novrianto. Tiga penendang pertama, yaitu James Koko Lomel, Nur Iskandar, dan Irsyad Maulana berhasil menyarangkan bola ke gawang yang dikawal kiper Borneo FC Galih Sudaryono. Demikian juga penendang kelima, Novan Sasongko, yang menorehkan penalti yang memastikan Semen Padang melaju ke final yang akan berlangsung Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 24 Januari 2016.
Laga di Gelora Haji Agus Salim berlangsung panas sejak awal, pada menit keempat kedua tim kehilangan seorang pemain. Satrio Syam (Semen Padang) dan Arphany (Borneo FC) terlibat perseteruan yang menyebabkan keduanya menerima kartu merah.
Setelah saling serang dengan hanya 10 pemain, Semen Padang akhirnya dapat menciptakan gol pada menit ke-51. Tembakan jarak jauh Hyun-Koo bersarang di pojok kiri bawah gawang Galih. Lalu pada menit ke-73 Rudi dapat mencetak gol kedua Semen Padang lewat tendangan dari dalam kotak penalti Borneo FC setelah menerima sodoran bola Nur Iskandar.
Beberapa menit sebelum waktu normal usai, Hendra Bayauw harus keluar lapangan duluan karena menerima kartu kuning kedua yang berujung kartu merah karena dianggap melakukan diving.
Keunggulan dua gol Semen Padang bertahan sampai peluit panjang hingga laga berlanjut ke adu penalti. Dalam babak tos-tosan tim Kabau Sirah dapat mengungguli lawannya.