Jakartakita.com – Pemain depan Barcelona Neymar terkena kewajiban membayar denda sebesar US$ 112.000 sebagai hukuman karena menghindari pajak sewaktu ia masih membela Santos pada 2007 dan 2008. Denda harus ia bayar setelah kalah pada upaya banding. Demikian dilansir ESPN Soccer, Jumat (29/1/2016).
Meski demikian, kasus yang melibatkan ayah Neymar ini tampaknya tak akan berpengaruh besar terhadap keuangan bintang sepakbola Brasil itu. Pasalnya Neymar digaji Barcelona US$ 215.000 per pekan.
Bila masalah pajak di Brasil telah ada kata final, maka masalah hukum yang menyangkutnya di Spanyol belum usai. Ia harus memberi kesaksian pada 2 Februari atas dugaan kecurangan seputar transfernya ke Barcelona dari Santos pada 2013. Presiden Barca Josep Maria Bartomeu, pendahulunya Sandro Rosell, orang tua Neymar, dan dua direktur Santos juga diminta hadir dalam persidangan tersebut.
Para jaksa publik Spanyol meminta diambilnya tindakan terhadap seluruh pihak tersebut, setelah keluhan mengenai kecurangan dan korupsi dilancarkan oleh perusahaan dana investasi Brazil DIS, yang memegang 40 persen hak olahraga Neymar ketika ia bermain di Santos, pada Juni 2015.
DIS mengklaim bahwa pihaknya dicurangi oleh pembagian sebenarnya dari keuntungan transfer pemain 25 tahun ini, karena bagian penghasilan mereka ditutup-tutupi oleh Barcelona dan Santos.
Kesepakatan itu awalnya bernilai 57,1 juta euro oleh Barcelona, 40 juta euro dibayarkan kepada perusahaan N&N yang dimiliki oleh ayah sang pemain di mana Santos hanya menerima 17,1 juta euro. DIS menerima 6,8 juta euro dari total 17,1 juta euro yang dibayarkan Barcelona kepada Santos, namun mengklaim bahwa pihaknya juga berhak atas pembayaran-pembayaran transfer secara keseluruhan.