Jakartakita.com – Perkembangan bisnis e-commerce di Indonesia melesat dalam lima tahun terakhir. Hasil riset yang diprakarsai oleh Asosiasi E-commerce Indonesia (Idea), Google Indonesia, dan TNS (Taylor Nelson Sofres) memperlihatkan bahwa di tahun 2013 nilai pasar e-commerce Indonesia mencapai US$8 Miliar (Rp 94,5 triliun). Sedangkan tahun 2016 diprediksi naik tiga kali lipat menjadi US$25 miliar (Rp 295 triliun).
Potensi ini dibarengi dengan jumlah pengguna internet yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30% dari total penduduk di Indonesia.
Melihat data itu, para pengembang properti mulai merubah cara dan strategi mereka dalam menggarap pasar. Antara lain dengan melakukan cara pemasaran secara online atau melalui platform digital.
Seperti yang dilakukan pengembang Paramount Land dengan meluncurkan SuperPro.id, sebuah solusi pemasaran properti melalui platform digital (online).
“Pemasaran secara online lebih memudahkan konsumen karena jangkauan viral menjadi lebih dekat ke target market secara langsung,” kata Ervan Adi Nugroho, Presiden Direktur Paramount Land, di Serpong, belum lama ini.
“SuperPro.id akan menjadi salah satu solusi kemudahan konsumen dalam mendapatkan kebutuhan properti dan investasi yang terbaik dengan cepat dan lengkap,” sambung dia.
Ditambahkan, perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa ini, telah merubah gaya hidup masyarakat termasuk dalam hal strategi pemasaran. Cara-cara konvensional akan tergerus dengan sistem pemasaran online. “Masyarakat kini lebih senang mencari segala sesuatu yang praktis,” tandas dia.