Belajar dari Kegagalan, Jordan Mampu Pimpin Leaderboard

Jakartakita.com – Genderang kompetisi bertajuk “Indonesian Golf Tour” (IGT) telah ditabuh. Kalender IGT di musim ketiga ini dimulai pergelaran Seri I yang dihelat di Sawangan Golf Club pada Selasa (16/2/2016). Kemeriahan sirkuit golf profesional nasional selama satu musim ke depan makin terasa dengan kehadiran OB Golf dan Ancora Sports yang berkolaborasi sebagai presenting sponsor.

Bagi Ancora Sports, ini merupakan langkah maju, dan komitmen nyata, dari perusahaan yang didirikan mantan Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan tersebut terhadap perkembangan golf nasional. Sejak awal berdiri, Ancora Sports telah memfokuskan diri dalam upaya melahirkan juara-juara golf dari Indonesia di PGI, PGPI (kini PGA Tour of Indonesia), dan Asian Tour. Ancora Sports pernah menggelar sebuah turnamen internasional, yaitu Pertamina Indonesia President Invitational, yang diakui Asian Tour, dan juga men-support beberapa pegolf profesional.

Seri I Indonesian Golf Tour 2016 Co-Presented by OB Golf And Ancora Sports diikuti 103 pegolf, 37 di antaranya adalah pegolf berstatus amatir: 34 pria dan 3 wanita. Dari total peserta, 13 pegolf berasal dari mancanegara, yaitu Australia, Inggris, Korea, dan Swedia.

Jordan Surya Irawan sementara memimpin putaran pertama ini dengan skor 68 (empat-di bawah-par). Ini merupakan start yang baik bagi pegolf berusia 19 tahun ini, setelah melakukan “pemanasan” di dua turnamen internasional dalam Asian Development Tour (ADT) di Malaysia.

Hasil di Sawangan merupakan refleksi diri atas kegagalannya (lolos cut) di dua turnamen ADT tersebut, dan juga di Qualifying School Asian Tour. “Ternyata saya menemukan (masalah) bahwa mental saya kurang bagus. Setelah bermain sangat buruk sekali, saya biasanya marah-marah atau ngomel. Ini membuat saya tidak bisa fokus kepada permainan. Lalu, pelatih saya mengarahkan saya untuk menikmati golf dan memanfaatkan waktu bermain saya sebaik-baiknya dengan tidak terburu-buru.Ternyata, hasilnya benar-benar luar biasa,” ujar mantan pegolf timnas SEA Games 2013 Myanmar.

Ketenangan mental bermain Jordan memang terlihat sepanjang sembilan hole pertama. Di sembilan hole pertama Jordan membukukan empat birdie, tiga birdie di antaranyabahkan dicetak di tiga hole terakhir. Perolehan under-nya bertambah menjadi lima setelah birdie di hole 12. Namun, ujian menghadang Jordan di hole 15 setelah membuat bogey.

“Saya tadi bogey di hole 15. Saya berusaha mengkontrol emosi saya. Saya mengatakan pada diri saya, ‘Saya sudah bermain baik, saya harus jaga emosi saya’,” jelas juara JGC-TRG Classic 2013 ketika masih berstatus amatir.

Meski demikian, Jordan harus mewaspadai Ian Andrew yang menduduki posisi kedua dengan skor 70 (dua-di bawah par), berbagi tempat dengan Kurnia Herisiandy. Ian memang sedang berada dalam permainan terbaiknya. Ini bisa dilihat dari statistik penampilannya di dua turnamen ADT yang menempatkannya di posisi ke-15 Order of Merit ADT.

“Tahun ini saya mulai dengan rasa percaya diri. Game saya lebih baik dari tahun lalu. Permainan sudah hampir ketemu semuanya,” ujar juara Grand Final IGT 2015 ini.

Ia mengakui performanya terbantu dengan pergelaran IGT yang sudah digelar dua tahun terakhir. “Saya pribadi merasakan permainan golf saya jauh lebih baik sejak ada IGT. Biasanya saya kaku di turnamen2 internasional, namun sejak saya ikut IGT, mental saya semakin membaik dan sekarang ini, setiap kali saya bermain di turnamen internasional, saya tidak merasa canggung ataupun terintimidasi. Jadi saya merasa jauh lebih percaya diri,” tambahnya.

Sawangan Golf Club mampu menyodorkan tantangan bagi para peserta. Dari keseluruhan peserta, hanya lima pegolf yang bisa membukukan skor di bawah par dan enam pegolf dapat bertahan dengan skor even par. Hal ini diakui pula oleh Ian. “Saya lihat lapangan ini sulit. Melihat kondisi lapangan itu, saya memilih untuk bermain aman,” katanya.

Sementara, Rifqi Alam memimpin perolehan skor di antara para amatir. Rifqi membuat skor 71 (satu-di bawah par), unggul sementara satu pukulan dari Kevin C. Akbar (72) dan dua pukulan dari Nurdana (73). Persaingan di antara amatir ini bakal berlangsung sengit di putaran kedua besok, Rabu, 17 Februari.

Untuk divisi putri, Juriah mengungguli jauh dari dua pesaingnya, Yeyen Safitri dan Kelly Marutani. Atlet asal DKI Jakarta itu mencetak skor 70 (dua-di bawah par), sedangkan Yeyen membuat skor 83 (11-di atas par) dan Kelly dengan 89 (17-di atas par).

“Menghadapi IGT, saya sudah mempersiapkan diri. Selain melatih teknis, saya juga berlatih gym dan yoga untuk fisik,” kata juara Low Amateur Ladies di Seri VII IGT 2015.

ancoraGolfigtjordanob golfSawangan
Comments (0)
Add Comment