Jakartakita.com – Pertumbuhan pengguna smartphone di Indonesia yang terus menerus berada di kisaran dobel digit, menjadi salah satu barometer berkembangnya bisnis mobile advertising saat ini. Seiring dengan kehadiran layanan seluler berbasis teknologi 4G LTE, kondisi tersebut telah mendorong banyak pihak untuk menggarap mobile advertising.
Salah satunya, yakni perusahaan periklanan PT Adways Indonesia yang berpusat di Sinjuku, Jepang. Perusahaan ini merupakan cabang dari Adways Inc, yang memiliki cabang di 12 negara.
“Pertumbuhan year-on-year pengguna Adways mencapai 300% di tahun lalu. Tahun ini kami menargetkan growth diatas 400 % dari mobile advertising di Indonesia,” kata Country Marketing Manager Adways Indonesia, Ary Hermansyah, di Jakarta, Rabu (17/2/2016) lalu.
Untuk mendongkrak pertumbuhan tersebut, pihaknya mengaku sudah mengenalkan beberapa platform teknologi yaitu AppDriver, Tracking Analytics, hingga PartyTrack. Selain itu juga bekerjasama dengan Blackberry Messenger (BBM) Advertising.
Dijelaskan, di Indonesia, BBM masih menjadi social media dengan pengguna terbanyak dibanding Facebook, Twitter, dan Instagram.
Menurutnya, dengan menggunakan layanan BBM Advertising, selain pesan yang disampaikan, terjadi juga proses identifikasi sponsor.
“Karena iklan bukan hanya menampilkan pesan mengenai kehebatan produk yang ditawarkan, tapi juga sekaligus menyampaikan pesan agar konsumen sadar mengenai perusahaan yang memproduksi produk yang ditawarkan,” jelasnya.
Lebih lanjut Ary mengungkapkan, layanan BBM advertising kini juga telah tersedia di seluruh belahan dunia, untuk memenuhi kebutuhan kliennya.
“Karena Blackberry dikenal dengan kemampuannya menjaga seluruh data sensitif dari semua end point, mulai dari mobil sampai smartphone. Selain itu, Adways akan memberikan kontribusi terhadap perluasan pasar industri dari para pengembang aplikasi dan memberikan layanan aplikasi mobile marketing berkualitas dan inovatif di seluruh dunia,” paparnya lagi.
BBM Masih Disukai
Sementara itu, Matthew Talbot, Senior Vice President BlackBerry Messenger mengatakan, BlackBerry Indonesia mengungkapkan bahwa pertumbuhan produk perpesanan instan (instan messaging) mereka di Indonesia, telah mencapai dua kali lipat di tahun lalu.
“Tahun lalu, pengguna aktif BBM di Indonesia mencapai 59 juta orang per bulan baik di platform Android, iOS dan Windows Phone,” ujarnya.
Meskipun penjualan produk ponsel mereka kurang bersinar, namun BlackBerry masih yakin dengan pertumbuhan pasar di Indonesia. Mereka kini mengubah target perusahaan di mana tidak lagi masalah jumlah ponsel yang terjual tapi lebih mengincar pertumbuhan layanan BBM.
“Pengguna kami tumbuh 1 sampai 1,5 juta pengguna per bulannya. Indonesia menjadi pasar yang penting bagi BlackBerry global,” tandas Talbot.