Jakartakita.com – Claus-Dietrich Lahrs mengundurkan diri dari posisi Chief Executive Officer (CEO) Hugo Boss AG.
Keputusan ini diambil pasca peritel mode asal Jerman itu, kembali memangkas prospek labanya untuk kali kedua, dalam enam bulan terakhir.
“Lahrs akan meninggalkan Hugo Boss, 29 Februari dan akan segera menemukan penggantinya ‘tanpa penundaan’,” sebut pernyataan perusahaan itu, Kamis (25/2/2016) lalu.
Pengunduran diri Lahrs dari orang nomor satu Hugo Boss ini kontras dengan sambutan hangat saat ini dirinya memegang posisi tersebut, menggantikan Bruno Saelzer sekira 8 tahun yang lalu.
Padahal, pengalaman Lahrs di merek Louis Vuitton dan Christian Dior mampu mendorong Hugo Boss untuk lebih menitikberatkan ke pakaian wanita.
Pada tahun 2013, Lahrs menyewa desainer Jason Wu untuk menjadi ujung tombak gaya women produk Hugo Boss. Sayangnya, menyusutnya permintaan fashion di seluruh dunia telah memupuskan harapan kinerja perusahaan yang lebih baik.
John Guy, analis dari MainFirst menyebutkan, penerus Lahrs nantinya harus menghadapi tantangan melemahnya penjualan di Amerika Serikat (AS) dan China, yang menjadi alasan pemangkasan prospek laba perusahaan pada Selasa (23/2/2016) lalu.
“Penerusnya bakal menghadapi kondisi dari pemangkasan prospek laba label mode Jerman ini, yang kemungkinan besar, Hugo Boss tidak akan mencapai target margin 25 persen,” tandas John Guy, seperti dilaporkan Bloomberg.com, baru-baru ini.