Jakartakita.com – Pekan Imunisasi Polio bakal digelar tanggal 8 Maret hingga 15 Maret 2016 untuk mengeradikasi polio. Diharapkan pada tahun 2020 Indonesia dapat mewujudkan Eradikasi Polio (ERAPO) yang merupakan sebuah komitmen global. Polio ini merupakan virus yang menyerang saraf, bisa menyerang pernafasan hingga lumpuh layu.
Pada kesempatan hari ini, Jumat (04/03/2016) Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. Dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) menegaskan “Indonesia menerima import virus polio dari negara-negara yang belum bersih dari virus tersebut yaitu dari negara Afghanistan dan Pakistan.”
Untuk Pekan Imunisasi Polio, vaksin akan diberikan kepada yang belum maupun yang sudah diberikan vaksin dari 0-59 bulan. Berupa tetes yang merupakan buatan dari PT. Biofarma, Indonesia. Vaksin akan diberikan kepada 23.721.004 anak di seluruh Indonesia.
Vaksin tentu tidak diberikan kepada anak yang sedang sakit, akan ditunggu hingga beberapa hari kedepan baru bisa diberikan kepadanya. Pemberian tetes ini pun diberlakukan kepada balita yang diketemukan di Bandara dan Pelabuhan, guna menghindari masuknya import virus liar.
Serentak kegiatan ini akan dilakukan di 32 provinsi, kecuali Bali yang meminta untuk menunda hingga tanggal 15 Maret. Akan dilaksanakan di 500 kabupaten kota. Imunisasi ini dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali DI Yogyakarta (hal ini dikarenakan DIY tidak menggunakan vaksin polio tetes, sementara PIN Polio menggunakan vaksin polio tetes), dengan target cakupan ≥95%. (Putri Maretha)