Jakartakita.com – Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa hari terakhir disebabkan sentimen positif investor pasar keuangan terhadap perekonomian nasional.
Oleh sebab itu, Pemerintah terus melakukan pembenahan dalam fundamental ekonomi, agar aliran modal yang masuk bisa menetap dan berkontribusi ke perekonomian.
“Fundamental makro ekonomi kita harus dijaga, jangan ada isu-isu yang membuat mereka keluar masuk,” ungkapnya, di Jakarta, kemarin.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, harus ada upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional, agar nilai tukar rupiah yang saat ini sedang menguat, tidak lagi berfluktuasi terlalu tajam.
Upaya yang bisa dilakukan pemerintah, lanjut dia, adalah terus berkoordinasi dengan otoritas moneter agar ekonomi tidak rentan terhadap pengaruh global, terutama dari penyesuaian kebijakan moneter di Amerika Serikat.
“Kita pada dasarnya ingin, kalau rupiah itu terlalu lemah tidak bagus, tapi kalau terlalu kuat juga tidak bagus. Jadi jawabannya (nilai) rupiah sesuai fundamentalnya saja,” kata Darmin. (Sumber : Antara)