Jakartakita.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal meluncurkan program Tabungan Pos pada tahun 2016 ini.
Potensinya pun dinilai luar biasa besar. Dengan 4.000 cabang PT Pos Indonesia di seluruh wilayah Nusantara, OJK berharap bisa menyerap ratusan triliun rupiah dana yang beredar di masyarakat.
“Nantinya 80 persen dana tabungan yang berhasil diserap oleh Tabungan Pos dimanfaatkan untuk membeli surat utang (obligasi) pemerintah, sementara sisanya dimanfaatkan untuk likuiditas,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan NonBank OJK, Firdaus Djaelani di Jakarta, Selasa (8/3/2016).
Dijelaskan, sistem seperti ini diharapkan dapat memperbanyak porsi investor dalam negeri demi menstabilkan pasar obligasi Pemerintah.
Program ini, lanjut Firdaus, merupakan bagian dari kebijakan inklusi keuangan yang sedang digalakkan oleh OJK. Dalam prosesnya, program tersebut akan bekerja sama dengan beberapa kementerian seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Dengan ribuan cabang hingga ke daerah terpencil, Tabungan Pos diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat-masyarakat yang tidak tersentuh industri keuangan.
“Jadi nanti di Kantor Pos ada tiga pelayanan, yaitu pertama pengiriman seperti biasa, kedua pelayanan keuangan seperti Tabungan Pos, pengiriman wesel dan lain-lain, serta ketiga asuransi mikro,” tandas Firdaus.
Sayangnya, Firdaus tidak mengutarakan kapan kepastian secara resmi beroperasinya Tabungan Pos tersebut.