Jakartakita.com – Kepala sektor otomotif global Ipsos Business Consulting, Marcus Scherer menilai bahwa Indonesia berpeluang menjadi pusat produksi mobil di ASEAN menggantikan Thailand.
“Buktinya tren output produksi kendaraan, kebijakan, dan infrastruktur terus mengalami perbaikan, diikuti dengan peningkatan kapasitas produksi, konsumsi domestik, dan volume ekspor,” kata Marcus, di Jakarta, Rabu (9/3/2016).
Dijelaskan, saat ini Thailand telah menjadi produsen mobil terbesar Asia Tenggara dengan volume produksi 2 juta unit per tahun, dibandingkan Indonesia yang ‘hanya’ mencapai 1,1 juta unit per tahun pada 2015.
“Indonesia belum mampu mengimbangi Thailand dalam membangun pasar ekspor. Indonesia mengekspor hanya 23 persen dari produksi domestiknya pada 2015, sementara Thailand mampu mengekspor hingga 55 persen,” jelas Marcus.
Pada 2015, lanjutnya, kesenjangan produksi antara dua negara adalah sekitar 810,000 unit, namun pada 2020, selisihnya diperkirakan mengecil menjadi hanya 465,000 unit.
Ditambahkan, agar Indonesia dapat menggantikan Thailand sebagai pusat produksi mobil nomor satu di ASEAN, kesenjangan tersebut harus dapat diatasi melalui berbagai kombinasi solusi, antara lain meningkatkan utilitasi pabrik.