Jakartakita.com – Siapa yang tak kenal dengan boneka Barbie? Boneka Barbie adalah salah satu mainan impian para anak gadis di seluruh dunia.
Nama Barbie diambil dari putri Ruth Handler, sang pencipta boneka Barbie yang bernama Barbara. Boneka ini pertama kali diluncurkan pada tanggal 9 Maret 1959 di American Toy Fair di New York City. Boneka Barbie edisi pertama dijual seharga 3 dollar dan terjual 350.000 buah pada tahun pertama.
Tahun ini, Barbie yang merupakan salah satu produk boneka legendaris telah memasuki usianya yang 57 tahun. Di usia tersebut, Barbie terancam pensiun sebagai boneka. Pasalnya, perusahaan yang memproduksinya, Mattel Inc kini memiliki kesulitan untuk menjual boneka tersebut.
Melansir dari CNBC, Selasa (15/3/2016), meski perusahaan tak menjabarkan secara spesifik total penjualan Barbie di setiap tahunnya, namun saat ini penjualan boneka Barbie diprediksi akan kembali seperti pada penjualan tahun 1993. Di mana pada tahun tersebut penjualan Barbie mengalami kejatuhan terbesar sejak 34 tahun boneka ini dipasarkan.
Menurut data perusahaan, penjualan Barbie tahun ini akan berada di titik terendah sejak 23 tahun. Selain itu, persentase penjualan perusahaan Mattel yang berasal dari merek Barbie dimungkinkan akan terus melemah sepanjang waktu.
Barbie sendiri pernah mengalami kejatuhan penjualan pada tahun 1990-an, di mana 95 persen dari setiap anak perempuan di Amerika Serikat dengan usia 3-11 tahun setidaknya sudah memiliki satu boneka Barbie. Penjualan pernah mengalami puncaknya pada tahun 1997 sekitar USD 1,8 juta.
Memudarnya popularitas Barbie mungkin tidak akan menjadi bencana bagi perusahaan Mattel. Karena Mattel masih punya andalan lain yaitu boneka Monster High yang sedang ‘in’. Namun tentu saja itu merupakan bencana bagi boneka legendaris Barbie. Banyak pihak yang meramalkan kalau ini merupakan senjakala boneka Barbie.