Jakartakita.com – Masyarakat Indonesia sangat menggemari konsumsi berita melalui ponsel pintar mereka. Persentasenya mencapai 96%, merupakan angka tertinggi dibandingkan media lain. Demikian hasil riset dari Indonesian Digital Association (IDA) yang didukung oleh Baidu Indonesia, dilaksanakan lembaga riset global GfK. Hasil riset tersebut diungkap dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Riset yang dilakukan di lima kota besar di Indonesia selama penghujung tahun 2015 ini mencakup 1.521 orang yang dipantau melalui piranti yang ditanam di perangkat mereka, dan 775 responden yang dilakukan interview langsung.
Dari responden tersebut, didapatkan bahwa pembaca berita online cenderung didominasi oleh pria dibanding wanita dengan range usia 33 – 42 tahun. Dari segi status sosial ekonomi ternyata lebih banyak SES A dan B. Menariknya, kebanyakan dari mereka (60%) mengkonsumsi berita secara rutin setiap minggu, bahkan ada pula (24%) yang membacanya setiap hari.
Dari 11 kategori berita yang diteliti, konten hiburan dan isu sosial yang paling populer, sehingga menempati dua posisi tertinggi, dengan angka persentase masing-masing mencapai 73% dan 70%. Di luar kedua topik tersebut, konten politik/pemerintahan juga cukup digemari dengan persentase 49%, olah raga (48%), agama (32%), sains/teknologi (30%), dan selebihnya topik kecantikan/fesyen, edukasi, bisnis/ekonomi, liburan, dan hobi. Masing-masing menempati angka di bawah 30%.
“Badan Ekonomi Kreatif menyambut baik inisiatif para pelaku usaha untuk memajukan industri konten lokal. Langkah dari Bekraf kita yang merekomendasi, menyuarakan suara masyarakat, dengan survei yang dilakukan sesuai kondisi lapangan dan kebijakan penggunaan mobile-app. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai kekuatan baru ekonomi digital di Asia,“ papar Triawan Munaf selaku Ketua Badan Ekonomi Kreatif. (Indah Purwati)