Jakartakita.com – “Warga Jakarta kadang malas dalam artian memesan ke pangkalan seperti ojek, penggunaan aplikasi online ini sangat memudahkan untuk memesan kendaraan seperti kita ketahui hampir setiap orang ingin segala sesuatu yang instan termasuk untuk moda transportasi seperti sekarang ini” ujar Aef S, Ketua BEM Polimedia yang ditemui di kampusnya, Rabu (16/03/2016)
Membahas permasalahan transportasi mobil antara taksi dengan pesan mobil via aplikasi memang bisa menjadi perbincangan argumentatif. Tiap orang berhak memberikan tanggapannya mengenai hal ini. Demikian pula dengan Aef yang begitu tertarik kala diberi pertanyaan seputar transportasi online.
Menurut Aef, bukan taksi yang tidak ada pelanggannya, pasti ada pelanggan setianya hanya saja bagaimana metode lama bisa dikembangkan menjadi metode baru seperti halnya diubah cara memesan (ikut berbasis online supaya memudahkan) agar tidak kehilangan pelanggannya.
Kemajuan teknologi membuat sebagian masyarakat sepertinya belum terbuka matanya dengan kehadiran pesaing di bidang transportasi. Dari sisi harga sendiri entah mengapa mobil berbasis online memiliki harga yang jauh lebih murah dibanding dengan taksi.
Mungkin sebagian masyarakat merasa kurang lagi tertarik untuk menggunakan transportasi taksi disebabkan oleh argo yang terus berjalan dikala macet. Namun seharusnya tiap perusahaan transportasi membuat sebuah gebrakan inovasi baru supaya tidak menjatuhkan namanya didepan pesaing.
Jika tidak, resiko dalam berwirausaha dapat dialami oleh mereka yang tidak berinovasi melakukan perubahan sebab suatu bisnis pasti ada yang namanya untung dan juga rugi.