Jakartakita.com – Bertempat di Erasmus Huis, Jakarta, Kamis (17/3/2016), pameran tunggal seniman asal Belanda Su Tomesen berjudul ‘Jejak’ resmi dibuka. Pameran ini menampilkan 87 foto dan ada juga Color Bar, Video Barbershop, dan film ‘Jalan’. Pameran akan berlangsung antara 17 sampai 27 April 2016.
Tomesen, yang berusia 46 tahun, memberikan fokus pada informasi perkotaan dan jejak intervensi manusia dalam perekonomian informal di ruang publik. Karyanya telah dibuat sejak 2005 hingga sekarang. Komposisi, warna, dan bentuk yang tidak disengaja muncul di ruang publik menyerupai instalasi atau sebuah seni pertunjukan.
Sebagai catatan, nama Su sempat mencuat di berbagai media online karena ia tak takut beraktivitas di Ibu Kota pasca terjadinya ledakan bom di kawasan Sarinah pertengahan Januari lalu. Bahkan Su juga melihat lokasi ledakan bom secara langsung hanya beberapa hari setelah terjadinya peristiwa tersebut.
“Mei nanti akan pergi ke Albania, membuat film nomor dua tentang kreatifitas di jalan,” ujar Tomesen, yang masih menetap di Yogyakarta bersama suami dan anaknya.
Semua koleksi yang dipamerkan adalah koleksi pribadi Su Tomesen, dengan proses yang cukup lama hingga bertahun-tahun, dan pada akhirnya setelah melewati brainstorming, munculah “Jejak”.
Subyek-subyek yang dipilih adalah hal-hal yang unik di mata Tomesen, yang tak ia lihat di Belanda. Di Indonesia, pedagang kaki lima bisa berjualan di trotoar. Jalanan yang rupanya menjadi tujuan akhir para pedagang berkeliling. Dengan berbagai jenis dagangan, seperti camilan, kosmetik, bensin, atau ban bekas yang dipoles. Semua barang itu dibuat dengan pengolahan bahan dan ruang secara inventif. Ada juga instalasi “Bensin Eceran”, “Tambal Ban Tubles”, dan “Roby Kunci Mobil Motor” yang turut menghiasi ruang pameran.
“Enam minggu sudah saya menciptakan Color Bar ini. Saya bekerja seperti seorang teknisi, karya saya audio visual,” ungkap Su. Karya Su juga bisa dikunjungi di website http://www.sutomesen.nl/ (Indah Purwati)