Mengerikan! Vaksin Terkontaminasi Sudah Menyebar di Tiongkok

foto: istimewa
Jakartakita.com – Pemerintah Tiongkok baru saja berhasil menahan 37 orang yang diduga terlibat skandal vaksin illegal senilai 61 juta pound sterling. Kasus vaksin yang memancing amarah seisi Tiongkok ini sudah dalam proses investigasi pihak berwajib. Diduga, vaksin yang tidak disimpan dengan cara yang benar ini sudah beredar di pasaran.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Tiongkok telah memohon pihak berwajib untuk melacak keberadaan vaksin-vaksin illegal yang telah terjual sejak tahun 2011 hingga 2015.

Penahanan terhadap 37 orang dilakukan polisi setelah mendapatkan laporan serta kesaksian dari seorang ibu dan anak perempuannya—yang membeli vaksin keluaran pabrik vaksin resmi. Mereka melihat sendiri bahwa vaksin yang diperjual-belikan ternyata tidak disimpan sesuai dengan aturannya.

Berdasarkan informasi, ibu dan anak tersebut melaporkan 25 jenis vaksin berbeda telah beredar di tengah masyarakat, diantaranya vaksin cacar, hepatitis A, flu, rabies dan meningitis.

Tiga perusahaan farmasi besar saat ini sedang dalam proses investigasi sementara sembilan agen grosir vaksin dicurigai telah memalsukan laporan data pembeli, seperti disampaikan Kantor Berita Xinhua belum lama ini.

Seperti juga disebutkan, tidak ada indikasi terlibatnya perusahaan vaksin di luar Tiongkok. Skandal ini telah menjadi ancaman besar di Tiongkok, apalagi mengingat kasus-kasus serupa juga pernah terjadi sebelumnya.

Di tahun 2008, kasus susu bayi juga merebak di Tiongkok. Sekitar 6.000 bayi jatuh sakit lantaran keracunan susu yang telah terkontaminasi limbah kimia pabrik sejenis zat melamin.

Seorang ibu yang diwawancara Sina Weibo mengatakan, “Udara beracun, susu beracun, vaksin pun beracun. Rasanya Tiongkok bukan lagi tempat yang aman untuk anak-anak saya bertumbuh besar.”

Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang mengeluarkan perintah investigasi atas kasus ini, untuk meredakan emosi rakyat Tiongkok yang makin memanas. Ia berjanji untuk menghukum setiap individu yang terlibat dalam kasus ini dengan hukuman yang seberat-beratnya.

Sementara itu, kasus ini juga tengah menjadi perhatian pihak World Health Organization (WHO).

palsutiongkokvaksinWHO
Comments (0)
Add Comment