Jakartakita.com – Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani belum lama ini di Jakarta, menyatakan keberatannya atas kebijakan Pemerintah yang membuka investasi asing untuk bidang hotel bintang dua ke bawah.
Menurut Hariyadi, pihaknya khawatir jika keran investasi dibuka terlalu longgar akan membuat pelaku usaha lokal jadi kalah bersaing.
“Kami keberatan karena untuk hotel bintang 3 sampai bintang 5 sudah terbuka untuk asing. Masa yang bintang 2 ke bawah mau di lepas juga?,” ujarnya.
Dia juga beralasan, investasi asing belum terlalu dibutuhkan sebab saat ini jumlah kamar di Indonesia pun sudah mengalami over supply yakni sekitar 500.000 unit, baik kategori hotel berbintang maupun non bintang.
“Ditambah lagi kamar yang incoming sebanyak 58.000, makanya kita takut nanti over supply-nya akan lebih besar,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata Kemenpar, Frans Teguh mengatakan pelonggaran ini dibuat dengan semangat untuk meningkatkan kualitas pariwisata yang lebih baik.
“Kita membuka PMA, investasi kita permudah, tetapi kita juga tetap mendorong agar usaha-usaha pariwisata itu dilakukan oleh investor dan pelaku usaha lokal,” katanya.
Mengenai jumlah kamar over supply saat ini , Frans tak menampik. Akan tetapi, menurutnya, masih banyak daerah di Indonesia yang masih kekurangan akomodasi dan perlu dikembangkan.