Seri Kedua IGT 2016 Digelar 29-31 Maret

foto : istimewa

Jakartakita.com – Perhelatan Indonesian Golf Tour co-presented by OB Golf & Ancora Sports akan kembali bergulir. Seri kedua dari sirkuit golf profesional nasional akan berlangsung pada 29-31 Maret 2016 di Padang Golf Modern.

Setelah Seri I yang berlangsung sukses dan telah menghadirkan juara baru, Seri II ini dipastikan akan semakin yang menarik untuk diikuti. Kemenangan Jordan Surya Irawan, juara Seri I, telah memunculkan pandangan baru: siapa pun bisa menjadi juara dalam IGT.

Karena itu, Jordan makin bersemangat untuk tetap mengikuti seri sirkuit golf profesional nasional. Meski tidak ada persiapan khusus, kecuali latihan normal dan mencoba lapangan yang menjadi venue, Jordan tetap fokus untuk mengukir karier lagi di Modern. Ia mengakui bahwa pergelaran IGT sangat membantu para profesional Indonesia dalam meningkatkan pengalaman bermain, dan juga mengasah skill bermain. Ini pun diakui dan dirasakan para pegolf profesional maupun amatir lainnya.

Seri II Indonesian Golf Tour co-presented by OB Golf & Ancora Sports musim 2016 akan menjadi arena bagi Ian Andrew dalam upaya untuk mempertahankan gelar. Sayang, Ia tidak berada dalam kondisi terbaiknya. “Saya baru sembuh dari gejala tipus seminggu lalu,” katanya pada 25 Maret lalu. Meski demikian, Ian yang menang di Modern dengan keunggulan dua pukulan atas Kurnia Herisiandy dan George Gandranata itu akan bermain dengan kemampuan terbaiknya.

Selain mengakomodasi para pegolf profesional, IGT pun menghadirkan para pegolf amatir yang ingin menjajal kemampuan dalam event profesional. Sebanyak 45 pegolf amatir telah menyatakan keikutsertaannya dalam event ini, tiga diantaranya adalah pegolf amatir wanita.

Setelah sukses berlangsung hingga musim ketiga, IGT telah menjadi magnet bagi para pegolf nasional. Seri-seri dari turnamen golf nasional ini menjadi event yang ditunggu-ditunggu. Keberhasilan turnamen ini setidaknya telah memenuhi harapan pendiri IGT, Jimmy Masrin.

“Kami ingin mengenalkan dan mengaplikasikan IGT sebagai sebuah framework dalam mengelola turnamen yang kompetitif dan berkepanjangan. Ini akan mendongkrak performa para dan skill para pemain, dan juga menarik banyak orang untuk turut ‘berpartisipasi’ dalam kompetisi golf di negara ini,” jelas Jimmy, yang juga Ketua Asian Tour, organisasi internasional yang mengelola kompetisi golf di benua Asia.

IGT telah membuka jalan baru bagi para pegolf Indonesia untuk berkarier di dunia internasional. Musim ini tujuh pegolf Indonesia sedang mengukir karier di dunia internasional.

George Gandranata, salah satu dari tujuh pegolf Indonesia tersebut, bahkan telah sukses mencetak gelar internasional pertamanya di PGM LADA Langkawi Championship pada Sabtu, 26 Maret, di  Gunung Raya Golf Resorts, Malaysia. PGM LADA Langkawi Championship adalah salah satu turnamen dalam kalender 2016 Asian Development Tour. George yang kini berusia 30 tahun menjadi pegolf Indonesia pertama yang memenangi turnamen ADT.

“Kami cukup puas dengan level performa para muda Indonesiaa. Saat ini kita memiliki beberapa pegolf yang berkompetisi di beberapa turnamen internasional seperti Asian Tour dan Asian Development Tour. Ada Rory Hie, George Gandranata, Ian Andrew, Danny Masrin, Jordan, dan beberapa lainnya. Selain mampu bersaing dengan para pegolf dari negara-negara lain, mereka pun bisa mencetak skor lebih rendah,” tambah Jimmy.

ancora sportsGolfigtob golfpadang golf modernpegolf
Comments (0)
Add Comment