Jakartakita.com – Hari ini, Selasa (29/3/2016) di Jakarta, Citi Indonesia melalui Citi Indonesia Women Council (IWC) merayakan Hari Perempuan Sedunia.
Dengan mengusung tema “It Takes All of Us”, perayaan tahun ini berfokus pada pentingnya keterlibatan seluruh pihak dalam mendukung perkembangan karir dan potensi perempuan.
”Sebagai bank berskala global yang beroperasi di lebih dari 100 negara, Citi menjunjung tinggi keberagaman, inklusifitas, dan kesetaraan gender di lingkungan kerja. Citi adalah perusahaan yang percaya akan meritocracy dimana peningkatan karir ditentukan berdasarkan kemampuan dan pencapaian, bukan karena apakah seseorang itu laki-laki atau perempuan. There should be no limits on where each of us can go and what each of us can achieve,” kata CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, dalam kata sambutannya.
Lebih lanjut dijelaskan, karyawan perempuan memiliki peran penting dalam perkembangan bisnis Citi di dunia. Pada tahun 2006, Citi meluncurkan Citi Women sebagai strategi global dalam pemberdayaan karyawan perempuan.
Di Indonesia, jelas Batara, sejak tahun 2011 komposisi karyawan perempuan Citi terus meningkat dan berada diatas 50%. Per 31 Januari 2016, persentase jumlah karyawan perempuan di Indonesia telah mencapai 57%, dimana pada senior manager keatas jumlah presentase perempuan sebesar 54%.
Angka ini berada di atas sebagaian besar perusahaan di Indonesia maupun global.
Hadir sebagai tamu kehormatan pada perayaan tahun ini adalah Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi, yang berhasil menjadi perempuan Indonesia pertama yang menduduki posisi terhormat ini. Selain itu turut hadir sebagai narasumber adalah Duta Besar Republik Indonesia, Prianti Gagarin Djatmiko Singgih, Managing Country Director Accenture Indonesia Neneng Goenadi, dan Direktur Compliance Citi Indonesia, Yessika Effendi.
Sementara itu, pada peringatan kali ini, Citi IWC menyerahkan bantuan ke Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) dan Yayasan Thisable.
Bantuan kepihak SBMI akan digunakan untuk meningkatkan ketrampilan pengelolaan usaha dan manajemen keuangan bagi korban perdagangan manusia, khususnya kaum perempuan yang tersebar di berbagai daerah antara lain di Jawa Barat, JawaTimur, Lampung dan Nusa Tenggara Timur.
Bagi Yayasan Thisable, bantuan akan digunakan untuk membantu biaya operasional, pelatihan kewirausahaan dan kemandirian bagi kaum difabel termasuk para perempuan.