Toyota Kenalkan Ecosociopreneuship kepada Anak Muda

foto: Jakartakita.com/Indah Purwati

Jakartakita.com – Toyota Eco Youth (TEY) menggelar kompetisi untuk pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk membangun cara berpikir dan memberikan kontribusi nyata terhadap perbaikan lingkungan di sekitarnya. TEY melakukan sosialisasi untuk wilayah Jakarta pada Kamis (31/3/2016). Acara ini juga dihadiri oleh Ananto Kusuma Seta selaku Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Daya Saing yang mewakili Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan, Anies Baswedan, dan jajaran manajemen Toyota Indonesia.

Tahun ini, TEY mengusung tema “Ecosociopreneurshop”, yang diharapkan menstimulus peserta untuk bersaing menampilkan proyek lingkungan yang didukung oleh kegiatan operational proyek secara mandiri.

“TEY ke-10 ini, Toyota akan menanamkan nilai-niali Ecosociopreneur kepada para pelajar agar mampu menciptakan kegiatan yang menghasilkan dana guna mendukung keberlanjutan dan terciptanya inovasi baru bagi proyek-proyek lingkungan mereka,” ujar Henry Tanoto, Vice President Director PT Toyota-Astra Motor.

Ecosociopreneur merupakan gabungan antara Ecopreneur (wirausaha) peduli dengan masalah lingkungan, sementara Sociopreneur adalah pengusaha yang menjalankan usahanya dan tidak semata-mata memikirkan keuntungan pribadi tapi juga memikirkan untuk membangun dan mengembangkan komunitasnya agar lebih berdaya. Dengan ini, diharapkan akan memunculkan nilai-nilai ekonomis dari program TEY ini, serta dapat meningkatkan kemandirian dari para pelajar dalam menjalakan proyeknya.

Tahun lalu pemenangnya berasal dari SMA 19 Bandung untuk program sosial, mereka membuat sebuah peraturan yaitu dengan proyek pengurangan polusi udara melalui program pergi bersama ke sekolah. Dan SMAN 6 Denpasar untuk program sains, dengan mengolah limbah upacara yadnya menjadi genteng dan sekarang sudah diadaptasi dan dikembangkan di kota lain di Bali.

foto: Jakartakita.com/Indah Purwati

“Untuk bersyukur atas karunia sumber daya Alam, kita harus menjaga dan manyiapkan segala yang sudah ada. Pada abad 21 ini adalah biologi, dulu abad pertama adalah matematika, abad kimia 1300an, dan abad fisika revolusi industri,” ujar Ananto.

Dari 2005-2012 tahap awearness, di tahun 2012-2015 membuat produk, produk mengolah limbah, membakar sampah dengan higienis dengan melibatkan masyarakat, dan di tahun 2016 program sosialnya, tidak hanya membuat produk tetapi juga dibimbing oleh mahasiswa dari universitas.

foto: Jakartakita.com/Indah Purwati

Sosialisasi yang berlangsung 31 Maret 2016 di Jakarta diikuti oleh seluruh SMA di Jakarta. Semoga tahun ini bisa lebih banyak dari tahun kemarin yang berhasil mengumpulkan proposal 1.709 dari 438 sekolah di seluruh Indonesia. (Indah Purwati)

anantoastraBisnisecosociopreneurshipHenry TanotoSMAToyota
Comments (0)
Add Comment