Jakartakita.com – Kenaikan harga dari sebagian besar kelompok pangan nonberas, mengerek angka inflasi Maret 2016 mencapai sebesar 0,19%.
“Penyebabnya, inflasi disebagian besar kelompok pangan nonberas. Misalnya, bawang merah mengalami kenaikan 31,99% dengan andil inflasi 0,16%,” kata Kepala BPS, Suryamin di kantor BPS Pusat, Jakarta, Jumat (1/4/2016) kemarin.
Ditambahkan, angka inflasi pada Maret 2016 juga mencatatkan angka tertinggi pada periode yang sama selama dua tahun terakhir atau sejak 2014.
BPS, lanjut dia, mencatat inflasi pada Maret 2014 0,08% dan Maret 2015 sebesar 0,17%. Inflasi kali ini juga tertinggi sejak dua bulan terakhir.
Lebih lanjut dijelaskan, harga cabai merah mengalami kenaikan 20,37%, menyumbangkan inflasi 0,13%. Cabai rawit yang naik 31,52% menyuntikkan inflasi 0,05%. Selain itu, emas-perhiasan dan bawang putih memberikan andil pada inflasi sebesar masing-masing 0,03% dan 0,02% dengan kenaikan harga masing-masing 2,46% dan 8,46%.
Di sisi lain, Suryamin menyebutkan daging dan telur ayam ras mengalami deflasi. Daging ayam turun 9,18% dengan andil 0,12. Sementara telur ayam turun 9,08% dengan andil 0,07.
“Tarif dasar listrik (TDL) juga mengalami deflasi 1,16% dengan andil 0,04% dan beras turun 0,56% dengan andil 0,03%,” tandasnya.