Jakartakita.com – Yayasan Danamon Peduli menyelenggarakan Festival Pasar Rakyat ke-8 di Pasar Grogolan kota Pekalongan, Jawa Tengah, akhir pekan lalu. Kegiatan Festival Pasar Rakyat ini terselenggara atas kerjasama dengan Pemerintah Kota dalam rangkaian merayakan hari ulang tahun Kota Pekalongan yang ke-110.
Pasar Grogolan merupakan salah satu pasar percontohan program Pasar Sejahtera (Sehat, Hijau, Bersih, Terawat) yang dijalankan Danamon Peduli dan bermitra dengan Pemerintah Kota Pekalongan sejak tahun 2010. Melalui kampanye yang berjudul Jelajah Pasar Rakyat Nusantara dan kegiatan Festival Pasar Rakyat, Danamon Peduli mengambil langkah strategis dengan memasukkan aspek promosi di dalam pelaksanaan program Pasar Sejahtera.
Kegiatan Festival Pasar Rakyat ini menjadi salah satu dari beberapa kegiatan utama Danamon Peduli di tahun 2016. Untuk tahun 2016, Danamon Peduli memiliki anggaran sebesar Rp 12,5 miliar untuk kegiatan tanggung jawab sosial.
Hadir di Festival Pasar Rakyat Grogolan adalah Walikota Pekalongan H Achmad Alf Arslan Djunai, SE, Anggota Dewan Pembina Yayasan Danamon Peduli dan Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) Willy S. Dharma, Direktur Perbankan Mikro Danamon Satinder Pal Singh Ahluwalia, Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli Restu Pratiwi, dan Regional Corporate Officer Danamon untuk Wilayah Jawa Tengah, Irwan Yoga.
“Kegiatan promosi yang digelar di pasar tradisional merupakan salah satu strategi agar keberadaannya memberikan peran dan nilai tambah bagi masyarakat. Promosi juga dilakukan agar mampu menarik simpati semua lapisan masyarakat khususnya golongan muda, yang nantinya adalah generasi penerus orang tua mereka yang saat ini masih setia berbelanja atau berjualan di pasar. Pasar rakyat membutuhkan sentuhan kreativitas dari golongan muda,” jelas Restu Pratiwi.
Sejalan dengan hal tersebut, Festival Pasar Rakyat melibatkan puluhan siswa sekolah menengah atas (SMA/sederajat) dalam lomba mural (melukis dinding) di sepanjang dinding Pasar Grogolan dengan tema ajakan ke pasar rakyat; imbauan untuk menjaga kebersihan lingkungan pasar; atau pernyataan generasi cinta pasar rakyat. Melalui lomba mural, kreativitas generasi muda kota Pekalongan terfasilitasi, sekaligus memberi nuansa baru untuk Pasar Grogolan.
Bagi siswa sekolah menengah pertama (SMP/sederajat) digelar lomba kreasi sampah yang memanfaatkan sampah non-organik yang dihasilkan oleh pasar. Lomba kreasi sampah non-organik ini sekaligus mendorong semangat untuk memperbaiki kesehatan lingkungan pasar dengan mengubah sampah menjadi produk yang memiliki daya guna.
“Pasar Grogolan adalah pasar yang istimewa karena satu-satunya pasar di kota Pekalongan yang telah dilengkapi dengan bank sampah. Bank Sampah Sejahtera merupakan dukungan Danamon dan Adira Finance melalui Danamon Peduli atas aspirasi dari pedagang yang menginginkan adanya perbaikan kesehatan lingkungan di Pasar Grogolan, pengelolaan bank sampah sepenuhnya dijalankan oleh paguyuban pedagang,” kata Willy S. Dharma.